Bisnis.com, JAKARTA - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Chico Aura Dwi Wardoyo menegaskan keputusannya untuk keluar dari Pelatnas PBSI bukan karena tekanan, melainkan keinginan pribadi untuk mencari pengalaman baru sebagai pemain profesional.
"Enggak ada tekanan sama sekali, dari PBSI maupun dari luar. Saya cuma ingin mencoba pengalaman berlatih di luar dan menjadi pemain profesional," kata Chico dalam konferensi pers di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Kamis.
Chico memutuskan hengkang dari Cipayung setelah hampir sembilan tahun bergabung. Ia mengaku keputusan tersebut telah melalui pertimbangan matang, termasuk diskusi dengan pelatih, keluarga, dan pihak klub.
"Ini bukan keputusan yang mudah. Tapi saya ingin mencoba pengalaman baru dan merasakan suasana latihan berbeda di luar pelatnas," ujar Chico.
Kabar hengkangnya Chico dari pelatnas sempat beredar dalam beberapa pekan terakhir, terlebih setelah performanya di musim 2025 belum menunjukkan hasil maksimal.
Dari empat turnamen yang diikuti, hasil terbaik diraih di Thailand Masters 2025 dengan mencapai babak kedua. Sementara itu, di Indonesia Masters, All England, dan Kejuaraan Asia, Chico tersingkir di babak pertama.
Baca Juga
Berdasarkan data BWF, sepanjang karirnya, pemain kelahiran Jayapura itu telah mengikuti 109 turnamen internasional dan meraih empat gelar juara, yakni Indonesia International Challenge 2018, Malaysia Masters 2022, Taiwan Open 2023, serta medali emas beregu di SEA Games 2023.
Setelah itu, karir Chico melorot dan belum pernah naik podium. Chico menegaskan keputusannya untuk keluar dari pelatnas tidak dipicu konflik atau masalah internal di tubuh PBSI.
“Tak ada isu sama sekali," ujar Chico.
Dalam kesempatan yang sama, Jonatan Christie juga mengumumkan keputusan serupa untuk berlatih di luar pelatnas. Kedua pemain akan kembali ke klub asal masing-masing dan tetap berada dalam naungan PBSI.
Wakil Ketua Umum I PP PBSI Taufik Hidayat mengatakan kepergian Chico dan Jonatan Christie dari pelatnas bukan merupakan perpisahan, melainkan bentuk kolaborasi baru dalam pembinaan atlet.
"Ini bukan perpisahan. Ini adalah langkah kolaboratif. PBSI tetap memantau perkembangan mereka dan terbuka jika sewaktu-waktu ingin berdiskusi atau kembali menjalani program pelatnas," kata Taufik.
PBSI, kata Taufik, juga telah menyiapkan program percepatan regenerasi di sektor tunggal putra menyusul keluarnya dua pemain senior tersebut. Beberapa nama seperti Alwi Farhan dan M. Zaki Ubaidillah disebut menjadi bagian dari regenerasi menuju Olimpiade 2028 Los Angeles.