Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diminta Bayar Royalti untuk Lagu Nasional Timnas Indonesia, Ini Sikap PSSI

PSSI menolak pembayaran royalti untuk lagu nasional Timnas Indonesia, menegaskan bahwa lagu seperti Indonesia Raya adalah public domain dan memperkuat nasionalisme.
Pemain-pemain Timnas Indonesia merayakan kemenangan atas Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia / Reuters-Ajeng Dinar Ulfiana
Pemain-pemain Timnas Indonesia merayakan kemenangan atas Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia / Reuters-Ajeng Dinar Ulfiana
Ringkasan Berita
  • PSSI menolak pembayaran royalti untuk lagu nasional yang dinyanyikan saat pertandingan Timnas Indonesia, menilai hal tersebut tidak pernah menjadi masalah sebelumnya.
  • Lagu Indonesia Raya dan lagu nasional lainnya dianggap sebagai public domain dan tidak memerlukan pembayaran royalti, menurut klarifikasi dari LMKN.
  • PSSI menegaskan bahwa lagu nasional memperkuat nasionalisme dan kebanggaan, serta penciptanya tidak mengharapkan imbalan finansial.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi menanggapi pernyataan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) yang menyebut Timnas Indonesia harus bayar royalti untuk lagu nasional yang dinyanyikan saat pertandingan.

LMKN menuai kontroversi setelah memberikan komentar terkait royalti untuk pertandingan Timnas Indonesia, termasuk lagu Indonesia Raya yang dikumandangkan sebelum laga dimulai.

Belakangan komentar itu diklarifikasi oleh Komisioner LMKN Bidang Kolekting dan Lisensi Yessi Kurniawan.

Yessi mengatakan bahwa lagu Indonesia Raya sudah berstatus sebagai public domain, sehingga tak ada hak cipta atas lagu kebangsaan itu.

Sekjen PSSI Yunus Nusi menyebut komentar LMKN itu membuat gaduh. Selama ini Timnas Indonesia tak pernah bermasalah dengan royalti lagu nasional.

Malahan, lanjut Yunus, lagu nasional justru memperkuat nasionalisme dan perekat suporter Timnas Indonesia yang berasal dari berbagai kalangan.

"Lagu-lagu kebangsaan ini menjadi perekat dan pembangkit nasionalisme, sekaligus memicu rasa patriotisme bagi anak bangsa ketika menyanyikannya. Menggema di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) dengan puluhan ribu suporter menyanyikan lagu ini, ada yang merinding bahkan ada yang menangis. Itulah nilai-nilai yang terkandung dalam lagu kebangsaan ini," kata Yunus Nusi dalam siaran pers.

Yunus menilai pencipta lagu nasional barang tentu tak akan mencari keuntungan finansial dan royalti.

Sebaliknya, komposer dan pencipta lagu nasional tentu akan merasa bangga jika dimainkan dalam pertandingan Timnas Indonesia.

"Sang pencipta lagu ini dengan ikhlas mempersembahkan dan menciptakannya di tengah perjuangan bangsa untuk memerdekakan diri dari belenggu penjajah. Kami yakin tidak pernah terbersit di benak sang pencipta bahwa lagu ini kelak harus dibayar bila setiap individu atau elemen mana pun menyanyikannya. Mereka menciptakan lagu ini dengan tulus, sebagai lagu perjuangan yang ditujukan untuk anak bangsa, tanpa mengharapkan imbalan," ucap Yunus.

Selain Indonesia Raya, beberapa lagu nasional lainnya kerap dinyanyikan saat pertandingan Timnas Indonesia.

Misalnya lagu Tanah Airku dan Indonesia Pusaka yang dibawakan para suporter dan pemain usai pertandingan.

"Sebaiknya aturan [royalti] ini segera dihapus karena berisik, membuat gaduh, dan tidak produktif," ujar Yunus.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro