Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PBSI Bakal Tentukan Nasib Fadia Usai Indonesia Open 2025, Tetap Main Rangkap?

PP PBSI bakal menentukan nasib Siti Fadia Silva Ramadhanti setelah mengikuti BWF World Tour Super 1000 Indonesia Open 2025.
Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti /PBSI
Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti /PBSI

Bisnis.com, JAKARTA - PP Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) bakal menentukan nasib Siti Fadia Silva Ramadhanti setelah mengikuti Indonesia Open 2025.

Pelatih Kepala Ganda Campuran Pelatnas PBSI Rionny Mainaky mengatakan Fadia berpeluang main di satu sektor setelah mengevaluasi performa selama tampil rangkap di ganda campuran dan ganda putri sepanjang musim 2025.

"Setelah main di sini (Indonesia Open), kemungkinan berat ke Karel Mainaky (ganda putri) ya. Tapi kami belum memutuskan. Kami harus bicara dulu dengan yang bersangkutan," ujar Rionny di Jakarta, Sabtu.

Menurut Rionny, menjalani dua sektor secara bersamaan bukan perkara mudah, apalagi di turnamen-turnamen kelas atas seperti Super 750 ke atas.

Ia pun berkaca pada pengalamannya saat melatih pemain Jepang Yuta Watanabe yang juga sempat bermain rangkap.

“Ketika itu Yuta sampai semifinal, akhirnya kami harus lepas satu sektor. Itu jadi pertanyaan besar juga. Jadi, memang harus hati-hati kalau main rangkap di level atas," ujarnya.

Fadia mulai menjalani peran ganda sejak awal musim 2025, dengan tampil di dua sektor sekaligus. Ia berpasangan dengan Lanny Tria Mayasari pada ganda putri, serta dengan Dejan Ferdinansyah pada ganda campuran.

Pada awal musim, performa Fadia cukup menjanjikan. Ia sukses menjadi juara Super 300 Thailand Masters 2025 di nomor ganda putri, serta menjadi runner-up di ganda campuran pada turnamen yang sama. Namun, konsistensi tersebut tak bertahan lama.

Dalam sejumlah turnamen berikutnya, pencapaian Fadia mengalami penurunan. Ia lebih sering terhenti di babak-babak awal, baik di nomor ganda putri maupun ganda campuran.

Pada Indonesia Open 2025, Fadia bahkan langsung tersingkir di babak 32 besar bersama Dejan, serta kalah di babak 16 besar bersama Lanny.

Sebaliknya, saat hanya tampil di satu sektor, Fadia mampu menunjukkan performa lebih stabil. Misalnya di Super 300 Taipei Open 2025, ia berhasil membawa Dejan/Fadia ke partai final. Sementara bersama Lanny, ia menembus perempat final Super 300 Orleans Masters 2025.

Meski telah mempertimbangkan wacana tersebut, Rionny menegaskan keputusan akhir tetap berada di tangan sang atlet.

"Saya lebih suka jika keputusannya datang dari dia sendiri. Fadia itu orangnya baik, punya komitmen dan rajin. Jadi kalau dipaksa, mungkin dia mau. Tapi lebih baik kalau itu datang dari kemauan dia sendiri," katanya.

Rionny menambahkan, Fadia punya kapasitas untuk berprestasi, baik di ganda putri maupun campuran. Namun, fokus pada satu sektor akan membantu mengembangkan potensi secara maksimal.

"Dulu dia pernah final di dua sektor, jadi saya rasa dia punya peluang di mana pun. Tinggal pilih mau fokus yang mana. Saya harap dia bisa sukses pada sektor yang dipilih. Nanti akan kami putuskan bersama," kata Rionny.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper