Bisnis.com, JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto memberikan tanda kehormatan kepada insan olahraga, di antaranya legenda Timnas Indonesia Andi Ramang dan Mardi Lestari.
Presiden Prabowo Subianto memberikan gelar tanda kehormatan kepada sejumlah tokoh di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/8/2025).
Acara itu digelar untuk memberikan penghormatan dan penghargaan kepada tokoh yang mengharumkan nama Indonesia dan berprestasi di kancah dunia.
Dari dunia olahraga, tanda kehormatan diberikan kepada legenda Timnas Indonesia, Andi Ramang.
Pria kelahiran Barru, Sulawesi Selatan, itu menjadi legenda Timnas Indonesia dengan berbagai pencapaian gemilang.
Ramang merupakan striker Timnas Indonesia era 1950-an. Ramang pernah membawa Garuda tampil di Olimpiade 1956 Melbourne.
Baca Juga
Pada ajang tersebut Ramang yang beralias Si Kancil itu merepotkan pertahanan Uni Soviet dan mengancam gawang yang dijaga kiper legendaris, Lev Yashin.
Ramang tercatat mencetak 10 gol dalam 18 pertandingan Timnas Indonesia. Dia juga sering menghadapi pemain-pemain legendaris dunia.
Selain Yashin, ada Raymond Kopa, legenda Prancis yang membela Stade de Reims. Ramang juga menghadapi Vladimir Beara yang menjadi kiper Timnas Yugoslavia.
Kemahsyuran Ramang turut diakui dunia. Pria kelahiran 24 April 1924 itu menjadi satu-satunya pemain asal Indonesia yang masuk dalam daftar FIFA Legends yang berisi 7.000 nama.
Di luar sepak bola, ada nama Mardi Lestari yang turut mendapatkan tanda kehormatan dari Presiden Prabowo.
Mardi Lestari adalah mantan atlet Indonesia di nomor sprint 100 dan 200 meter. Dia membuat sejarah dengan menembus semifinal Olimpiade 1988 Seoul.
Mardi merajai turnamen Asia Tenggara dengan koleksi empat medali emas Sea Games sejak 1989 hingga 1993.
Pria asal Binjai, Sumatra Utara, itu memegang rekor nasional sprint 100 meter dengan catatan 10,20 detik. Rekor itu bertahan sejak 1989 hingga dipecahkan Suryo Agung Wibowo pada 2009.
Selain atlet, Presiden Prabowo juga memberikan tanda kehormatan kepada pengurus olahraga Indonesia.
Ketua NPC Indonesia, Senny Marbun, mendapat penghargaan karena jasanya memajukan olahraga disabilitas di Tanah Air.
Kemudian ada Agum Gumelar, purnawirawan TNI yang sempat memimpin Persatuan Judo Indonesia (PJSI) pada 1987, PSSI (1999-2003), dan menjadi Ketua KONI periode 2003-2007.