Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Piala Dunia Antarklub 2025, Bisnis FIFA yang Tak Sesuai Rencana

Alih-alih menjadi acara olahraga terbesar antartim di seluruh dunia, Piala Dunia Antarklub 2025 justru banjir kritik dari kalangan pesepak bola.
Piala Dunia Antarklub 2025 /REUTERS-Agustin Marcarian
Piala Dunia Antarklub 2025 /REUTERS-Agustin Marcarian

Kritik dari Pemain dan Stakeholder

Piala Dunia Antarklub 2025 yang diikuti oleh lebih banyak tim, otomatis memperpanjang durasi turnamen.

Gelandang asal Belgia Kevin De Bruyne "memboikot" Piala Dunia Antarklub 2025 yang menurutnya membebani pemain.

"Kami hanya punya waktu tiga minggu antara final Piala Dunia Antarklub dan pertandingan pertama Premier League. Jadi, kami harus beristirahat dan bersiap untuk 80 pertandingan lagi," ucap Kevin De Bruyne.

De Bruyne menilai perubahan Piala Dunia Antarklub 2025 adalah bukti bahwa "uang berbicara lebih lantang daripada suara pemain".

Eks pemain Manchester City itu tak berlebihan. Pasalnya, jeda musim panas adalah satu-satunya waktu paling panjang bagi pemain untuk beristirahat setelah menjalani musim yang melelahkan.

Akan tetapi, gelaran Piala Dunia Antarklub 2025 justru merampas hak para pemain untuk beristirahat.

Hal itu pula yang dikeluhkan oleh Presiden LaLiga Javier Tebas yang dengan tegas meminta FIFA meniadakan Piala Dunia Antarklub.

Tebas menilai Piala Dunia Antarklub akan merusak keseimbangan sepak bola global. Tak hanya mengacaukan kalender kompetisi, turnamen ini juga dinilai tak memiliki nilai ekonomis dan kualitas pertandingan yang layak.

"Tujuan saya adalah, tidak ada lagi Piala Dunia Antarklub," ucap Javier Tebas, Selasa (17/6/2025).

Dia juga menyoroti keikutsertaan 2 tim Liga Spanyol, Real Madrid dan Atletico Madrid, di Piala Dunia Antarklub 2025.

"Jika Real Madrid atau Atletico Madrid melaju jauh di Piala Dunia Antarklub, kita akan menghadapi masalah besar karena pertandingan liga mereka harus dijadwal ulang," katanya.

Lebih jauh lagi, lanjut Tebas, jika kedua tim itu mencapai semifinal, Real dan Atletico bisa mendapatkan hadiah uang sebesar 100 juta euro, jumlah yang sangat besar yang tidak akan diterima oleh klub-klub lain.

"Hal ini benar-benar mendistorsi kompetisi. Keputusan tidak dapat dibuat tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap liga-liga domestik," katanya.

Sementara itu pemain Atletico Madrid Marcos Llorente mengeluhkan situasi di AS selama pertandingan Piala Dunia Antarklub 2025.

Llorente mengaku berat bermain di cuaca terik dengan intensitas pertandingan yang tinggi seperti saat Atletico kalah telak dari PSG.

"Sangat mustahil untuk bermain dengan kondisi seperti ini, di jam seperti itu, dengan cuaca sepanas itu. Cuacanya sangat panas sampai-sampai kuku jempol kaki saya terasa sakit. Saya tidak bisa berlari dengan baik, dan itu sangat sulit dipercaya,” ujar Marcos Llorente.

Dari kubu PSG Luis Enrique mengamini pernyataan Llorente soal pertandingan yang sulit karena faktor cuaca.

Laga PSG vs Atletico Madrid digelar pada Senin (16/6/2025) pukul 02.00 WIB, atau 12.00 P.M waktu AS.

"Pertandingan ini jelas dipengaruhi oleh temperatur. Jam pertandingannya sangat bagus untuk penonton di Eropa, namun kedua tim yang berlaga sangat menderita. Dari segi permainan, mustahil bagi kami untuk memberikan performa terbaik selama 90 menit," kata Luis Enrique usai laga PSG vs Atletico Madrid.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper