Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenangan Enrique dan Genggaman Tangan Malaikat Kecil Xana

Kemenangan Paris Saint Germain (PSG) di final Liga Champions atas Inter Milan menyisakan cerita haru dari pelatih Luis Enrique.
Pelatih Paris Saint Germain, Luis Enrique celebrates bersama istrinya Elena Cullell dan anak merayakan gelar Liga Champions. REUTERS/Peter Cziborra
Pelatih Paris Saint Germain, Luis Enrique celebrates bersama istrinya Elena Cullell dan anak merayakan gelar Liga Champions. REUTERS/Peter Cziborra

Bisnis.com, JAKARTA - Kemenangan Paris Saint Germain (PSG) di final Liga Champions atas Inter Milan menyisakan cerita haru dari pelatih Luis Enrique.

PSG berhasil merebut gelar juara Liga Champions usai menghancurkan Inter Milan dengan skor telak 5-0. Gol PSG ke gawang Inter dibuat Achraf Hakimi, Desire Doue, Khvicha Kvaratskhelia, dan Senny Mayulu.

Bagi Enrique, ini adalah kali kedua dirinya berhasil membawa klub meraih gelar Liga Champions sekaligus treble winner.

Hampir satu dekade lalu, Enrique sukses membawa Barcelona merebut titel Liga Champions usai mengalahkan Juventus. Usai pertandingan melawan Juve, Enrique membawa sang anak, Xana berkeliling merayakan kesuksesan Blaugrana merengkuh titel terbaik di kompetisi Benua Biru.

Xana begitu menggemaskan. Dirinya bahkan menaiki piala Liga Champions dan mengibarkan bendera merah-kuning, warna khas dari Barcelona.

Namun Xana harus meninggalkan Enrique lebih cepat setelah berpeluang ke pangkuan Sang Maha Pencipta pada 20 Agustus 2019.

Xana meninggal setelah lima bulan terakhir dalam hidupnya harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat kanker tulang.

Kini, hampir satu dekade berlalu, Enrique kembali berhasil merebut gelar Liga Champions. Bukan dengan Barcelona, tapi kali dengan PSG.

Keberhasilan PSG ini membuat publik kembali teringat momen Enrique bersama Xana mengelilingi lapangan merayakan gelar.

Bagi Enrique, meski kemenangan bersama PSG begitu spesial, Xana yang kini sudah menjadi "malaikat kecil" selalu hadir di dalam dirinya, bahkan pada saat kalah.

"Putriku datang ke bumi untuk tinggal bersama kami selama 9 tahun yang luar biasa dan kami sangat merindukannya... karena kami mengingatnya. Xana tidak ada di sini secara fisik... tetapi dia akan selalu bersama kami secara spiritual," ujar Enrique.

“Yang pasti, bukan kemenangan besar di Liga Champions yang membuat saya merasa dekat dengan Xana... dalam kekalahan, saya merasakan kehadirannya lebih dalam!"

"Saya selalu merasakannya dan kemenangan tidak mengubah apa pun. Saya ingin hidup sambil mengingat semua hal baik yang telah dibawa putri saya ke dalam hidup saya, itulah misi saya."

"Putri saya sangat bahagia sejak dia pergi dan saya yakin dia sangat bahagia saat ini."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper