Bisnis.com, JAKARTA — Langkah tim Indonesia di Piala Sudirman 2025 kembali tertahan setelah kekalahan yang dialami Putri Kusuma Wardani di partai ketiga melawan Korea Selatan.
Menghadapi tunggal putri peringkat atas dunia, An Se Young, Putri harus mengakui keunggulan lawannya dengan skor 18-21, 12-21. Kekalahan ini membuat Indonesia tertinggal 1-2 dalam duel semifinal yang semakin menegangkan.
Meski kalah, Putri tetap menunjukkan perlawanan sengit, terutama di gim pertama. Ia memaksa An Se Young untuk bekerja keras dalam meraih poin demi poin dan tidak memberikan kemenangan dengan mudah.
“Permainan tadi saya cukup puas karena walaupun kalah dan An Se Young memang lawan yang sulit, tapi dia tidak mudah mematikan saya. Harus melalui banyak pukulan dulu. Ingin menang pasti, tapi saya fokus mau mengeluarkan permainan terbaik saya,” kata Putri usai pertandingan.
Putri mengakui bahwa konsistensi permainan menjadi faktor utama keunggulan lawan. Ia masih kerap kehilangan fokus di tengah pertandingan, yang kemudian dimanfaatkan dengan baik oleh An Se Young.
“An Se Young lebih konsisten dalam menerapkan pola permainan dan pukulan, saya masih suka hilang-hilang fokusnya. Dia tadi seperti membiarkan saya menyerang, lalu defense-nya tinggal mengarahkan dan balik menyerang. Serangan saya juga banyak mati dan terburu-buru,” ungkap Putri.
Baca Juga
Selain memberikan perlawanan, Putri juga menganggap laga ini sebagai pengalaman berharga dalam kariernya, terutama karena bisa kembali berhadapan dengan An Se Young setelah waktu yang cukup lama.
“Pengalaman yang sangat luar biasa di turnamen ini untuk saya, apalagi bisa bertemu An Se Young setelah lama sekali tidak bertemu. Saya banyak belajar soal konsistensi dari dia,” tutupnya.
Dengan kedudukan 1-2, Indonesia kini harus mengandalkan sektor ganda putra dan ganda putri untuk membalikkan keadaan dan menjaga asa menuju final Piala Sudirman 2025.