Bisnis.com, JAKARTA - Manchester United membuat gebrakan dengan melakukan efisiensi besar-besaran untuk meningkatkan keuangan klub.
Manchester United melakukan upaya penghematan anggaran yang berdampak kepada karyawan.
Dalam laman resminya, Manchester United mengambil langkah restrukturisasi untuk menyehatkan keuangan klub.
"Manchester United akan mengubah struktur perusahaannya sebagai bagian dari serangkaian langkah tambahan untuk meningkatkan keberlanjutan keuangan klub dan meningkatkan efisiensi operasional," bunyi pernyataan dalam laman resmi Manchester United, Senin (24/2/2025).
Demi mencapai efisiensi anggaran, Manchester United bahkan merumahkan ratusan karyawannya.
Ini bukan kali pertama Manchester United melakukan PHK terhadap karyawannya dalam kurun waktu 2 tahun terakhir.
Baca Juga
"Sebagai bagian dari langkah-langkah ini, klub mengantisipasi bahwa sekitar 150-200 pekerjaan mungkin akan diberhentikan, tergantung pada proses konsultasi dengan karyawan. Jumlah ini akan menambah 250 orang yang diberhentikan tahun lalu," bunyi pernyataan Manchester United.
Tak hanya PHK, dilansir dari World Soccer Talk, Manchester United juga mengurangi menu makan siang untuk para pemain.
Menu makan siang gratis yang dulu diberikan kepada seluruh anggota tim, kini hanya diberikan kepada pemain dari tim utama.
"Perubahan yang paling menonjol adalah berkurangnya pilihan makanan di kafetaria tim, dengan makan siang sekarang terbatas pada sup dan sandwich untuk semua pemain, kecuali pemain tim utama. Pelatih dan analis tim juga dilaporkan terkena dampaknya," bunyi pemberitaan World Soccer Talk.
Tanda-tanda kegoyahan Manchester United sudah terlihat akhir tahun lalu ketika tim tak menggelar pesta Natal seperti tradisi sebelumnya.
Setan Merah juga menaikkan harga tiket pertandingan dan mengurangi dana yang dialokasikan untuk badan amal yang menaungi mantan pemain Manchester United.
Krisis keuangan Manchester United juga berdampak di atas lapangan. Manajer Manchester United Ruben Amorim mengatakan pihaknya sangat berhati-hati dan berhemat dalam mendatangkan pemain baru di bursa transfer musim dingin lalu.
CEO Manchester United, Omar Berrada, mengatakan bahwa efisiensi anggaran di klub adalah imbas dari keuangan yang kurang sehat dan merugi terus sejak 2019.
"Kami telah kehilangan uang selama lima tahun berturut-turut. Ini tidak bisa dilanjutkan. Dua prioritas utama kami sebagai sebuah klub adalah memberikan kesuksesan di lapangan untuk para penggemar kami dan meningkatkan fasilitas kami. Kita tidak dapat berinvestasi pada tujuan-tujuan ini jika kita terus menerus merugi," ucap Omar Berrada.
Dengan efisiensi ini, Omar berharap Manchester United punya struktur organisasi yang lebih ramping.
Selain itu, dia menyebut Manchester United akan berada dalam posisi yang lebih kuat untuk berinvestasi, sambil "tetap mematuhi peraturan UEFA dan Liga Inggris".