Bisnis.com, JAKARTA - Jeong Seok-Seo atau Jeje, mantan penerjemah Shin Tae-Yong (STY) untuk Timnas Indonesia jelaskan isu "komunikasi" yang ramai dibicarakan di media sosial.
Sebelumnya, pemecatan STY ramai dinilai berkaitan dengan isu komunikasi. Bahkan masalah di ruang ganti pemain juga ikut diungkapkan.
Rumor menyebutkan bahwa STY memiliki masalah komunikasi yang buruk dengan Timnas Indonesia, sehingga menjadi alasan PSSI untuk menghentikan kontrak.
Hadir dalam video di Youtube JEBREEETmediaTV pada Rabu (15/1/2025), Jeje menjelaskan bahwa rumor tersebut tidak pernah ada.
"Kalau masalah komunikasi karena bahasa itu sama sekali tidak ada," ucapnya dikutip Bisnis, Kamis.
Jeje menjelaskan bahwa selain dirinya, terdapat dua orang lain yang sangat fasih berbahasa Inggris. Sehingga penerjemahan dari STY ke Bahasa Indonesia dan Basa Inggris tidak menemui jalan buntu.
Baca Juga
"Katanya coach Shin hanya bisa Bahasa Korea, jadi harus ditranslate ke Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris. Jadi lama dan nggak dapat pesannya, padahal nggak seperti itu," lanjut sang penerjemah.
Saat STY berbicara, Jeje dan tim langsung melakukan penerjemahan di hadapan para pemain lokal dan naturalisasi.
Oleh sebab itu bila pemecatan STY dikaitkan karena kendala bahasa, menurutnya hal itu tidak masuk akal.
"Kalau mempermasalahkan bahasa, sebenarnya tidak masuk akal sama sekali. Pemain yang tahu masalah ini," kata Jeje.
Jeje kemudian menceritakan bahwa sopan santun juga menjadi fokus STY untuk membentuk Timnas Indonesia.
"Dari awal coach Shin masuk Timnas dari 2020, selalu pentingkan attitude. Nomor satu. Sebelum jadi pemain bola yang baik, jadilah manusia yang baik," jelas Jeje.
Dirinya menekankan bahwa STY memiliki keyakinan bahwa apabila pemain memiliki sopan santun yang baik, maka akan menciptakan tim yang bagus.
Dalam pembicaraan bersama dengan Valentino Jebret, Jeje juga buka suara mengenai pengumuman pemecatan STY.
"Sampai pengumuman, satu hari sebelum pengumuman kita benar-benar tidak tahu kalau terjadi itu (pemecatan)," kata Jeje.
Pihak STY kemudian langsung melakukan meeting, hingga akhirnya benar terjadi pemecatan pada Senin (6/1).
Jeje juga mengaku bahwa STY sudah menyiapkan strategi untuk melawan Australia dan Bahrain ada Maret 2025 untuk kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Coach Shin yakin sekali dengan Coach akan berangkat ke Eropa. Itu sebelum ada isu-isu ini (pemecatan), Coach Shin akan berangkat ke Eropa untuk negosiasi dengan klub-klub (pemain keturunan) supaya bisa melepaskan pemain (lebih cepat)," jelas Jeje.
Pasalnya menurut STY, pertandingan melawan Australia pada 20 Maret dinilai terlalu mepet. Terlebih saat itu Indonesia menjalani laga tandang.