Bisnis.com, JAKARTA - Mantan bintang Barcelona dan eks direktur sepak bola Paris Saint-Germain, Patrick Kluivert yang disebut bakal menjadi pelatih timnas Indonesia dilaporkan pernah terlibat perjudian.
Kluivert disebut diperas oleh geng kriminal selama bertahun-tahun setelah terlibat utang perjudian lebih dari 1 juta euro.
Surat kabar Belanda De Volkskrant pada 2017 menerbitkan tuduhan tersebut. Berdasarkan laporan, utang tersebut menumpuk pada tahun 2011 dan 2012, ketika Kluivert menjadi pelatih tim cadangan di FC Twente. Pada saat itu, bertaruh pada pertandingan klub sendiri bukanlah hal yang ilegal.
Menurut laporan tersebut, Mantan pemain internasional Belanda itu tidak sedang diselidiki karena pengaturan pertandingan, dan sebagian besar utangnya telah dilunasi.
Pengacara Kluivert, Gerard Spong, menekankan penyelidikan yang sedang berlangsung berkisar pada geng kriminal, bukan Kluivert. Berdasarkan laporan tersebut, Spong mengatakan kliennya adalah "korban".
Kluivert adalah anggota Generasi Emas Ajax dan menjadi terkenal pada tahun 1995, ketika ia mencetak gol kemenangan di final Liga Champions UEFA 1995 pada usia 18 tahun.
Baca Juga
Kluivert bukan nama asing di dunia sepak bola karena pria yang kini berusia 48 tahun itu adalah legenda timnas Belanda yang pernah bermain di klub-klub besar, seperti Ajax Amsterdam, AC Milan, dan FC Barcelona.
Ia pernah memenangi Liga Champions dan Piala Super Eropa bersama Ajax, serta pernah menjuarai Liga Spanyol bersama Barcelona.
Sebagai striker, ia mengoleksi 206 gol dari 480 pertandingan selama kariernya. Jumlah ini tak termasuk 40 golnya bersama timnas Belanda, dengan satu kali gelar top skor di Euro 2000 dengan lima gol saat mengantarkan negaranya sampai semifinal.
Adapun, karier kepelatihan ayah dari pemain AFC Bournemouth Justin Kluivert itu banyak berkutat sebagai asisten pelatih dan pelatih tim kelompok umur.
Kluivert hanya menukangi dua tim sebagai pelatih semenjak dia pensiun pada 2008 bersama LOSC Lille, itu pun paling lama tak lebih dari 1,5 tahun. Dua tim itu adalah timnas Curacao (Maret 2015 - Juni 2016) dan klub Turki Adana Demirspor (Juli 2023 - Desember 2023).
Statistiknya bersama Curacao adalah empat kemenangan, empat seri, dan enam kekalahan dari 14 pertandingan, sedangkan bersama Adana Demirspor adalah delapan kemenangan, enam seri, dan enam kekalahan dari 20 pertandingan.