Bisnis.com, JAKARTA - Atlet angkat besi (lifter) Indonesia, Eko Yuli Irawan, gagal memberikan medali untuk Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
Kegagalannya ini berkaitan dengan kondisi kesehatan, di mana dirinya mengalami cedera lutut dan paha.
Pada percobaan angkatan snatch, Eko gagal di angkatan pertama 135kg. Kemudian ia berhasil di angkatan kedua 135kg. Sayang ia kembali gagal di angkatan ketiga, 139kg.
Eko juga tiga kali gagal dalam percobaan angkatan clean and jerk 162kg. Bahkan di percobaan ketiga, ia sempat terjatuh dan langsung memegang paha samping kanannya.
Tak berhasil mencatatkan rekor terbaik di Olimpiade Paris, Eko pun meminta maaf kepada masyarakat Indonesia.
"Saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena belum bisa memberikan medali. Tetapi, saya sudah mencoba untuk mengeluarkan semua kemampuan saya sampai titik darah terakhir," kata Eko dalam siaran pers NOC Indonesia, Kamis (8/8/2024), dikutip dari Antara.
Baca Juga
Eko mengaku tidak dalam kondisi yang 100% prima karena cedera yang tengah dialaminya.
"Saya tampil dengan kondisi yang tidak 100 persen. Cedera kaki saya belum sembuh tuntas. Lutut sudah dari tahun lalu, kalau yang paha samping kanan baru satu bulan lalu," kata Eko, dalam siaran pers NOC Indonesia, Kamis (8/8/2024).
Catatan Eko dalam 5 Olimpiade
Eko Yuli Irawan berhasil membawa pulang medali untuk Indonesia di empat Olimpiade. Yakni dua perunggu di Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012.
Kemudian medali perak di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dan Olimpiade Tokyo 2020.
Pada Olimpiade Paris 2024, Eko gagal meraih medali setelah gagal dalam tiga kali percobaan Angkatan clean & jerk. Dirinya pun dinyatakan DNF.