Sejarah Api Olimpiade
Pawai estafet api obor Olimpiade Paris 2024 telah dimulai pada 8 Mei 2024 di Marseille, Prancis Selatan.
Pawai estafet api obor tersebut akan mengawali gelaran pesta olahraga sedunia Olimpiade, di mana upacara pembukaannya akan digelar di Sungai Seine, Paris pada 26 Juli 2024.
Pawai estafet api obor Olimpiade atau Olympic Torch Relay menjadi salah satu kegiatan khas dalam penyelenggaraan Olimpiade sebagai simbolis untuk mengawali pembukaan pesta olahraga Olimpiade.
Melansir dari laman resmi Olympics, penyalaan api sudah menjadi tradisi pada masa Olimpiade kuno.
Penyalaan api itu terinspirasi dari sebuah cerita dalam mitologi Yunani mengenai Promotheus sang Dewa Api yang mempunyai peran dalam kehidupan manusia. Api Olimpiade dinyalakan di kota Olympia, Yunani tempat asal penyelenggaraan Olimpiade Kuno.
Api dinyalakan menggunakan sinar matahari dan skaphia, sebuah cermin parabola peninggalan Peradaban Yunani Kuno.
Baca Juga
Api Olimpiade ditempatkan di dalam guci dan dibawa ke stadion kuno di mana diberikan kepada pelari pertama oleh pendeta tinggi yang bertanggung jawab atas operasi ini. Proses ini dilakukan berbulan-bulan sebelum pembukaan Olimpiade, untuk memungkinkan estafet tiba di kota tuan rumah
Dalam konteks Olimpiade Modern, nyala api Olimpiade sebagai manifestasi dari nilai-nilai positif yang selalu diasosiasikan oleh manusia dengan simbolisme api.
Tradisi penyalaan api muncul untuk pertama kalinya pada Olimpiade era modern tahun 1928 di Amsterdam, dinyalakan di sebuah menara yang menghadap ke Stadion Olimpiade, tempat penyelenggaraan pertandingan atletik.
Namun, menjelang Olimpiade Berlin tahun 1936, diputuskan untuk mengembalikan upacara tersebut ke tempat asalnya di Olympia, di mana api tersebut telah dinyalakan untuk setiap Olimpiade musim panas sejak saat itu. Keputusan tersebut bertepatan dengan terciptanya Pawai Estafet Api Obor Olimpiade.
Carl Diem, Sekretaris Jenderal Komite Penyelenggara Olimpiade Olimpiade XI di Berlin, mengusulkan dimasukkannya estafet obor dalam program Olimpiade Musim Panas. Api dinyalakan di Olympia dan dibawa ke Berlin melalui estafet obor.
Sedangkan di Olimpiade musim dingin, kegiatan estafet obor ini dimulai pada Olimpiade Oslo 1952. Namun, estafet pertama ini tidak dimulai di Olympia, Yunani, tetapi di lembah Morgedal di Norwegia.
Tidak boleh padam
Selama estafet, nyala api tidak boleh padam. Obor Olimpiade modern dibuat untuk mampu menahan nyala api dalam kondisi cuaca yang sulit (seperti angin, hujan, salju, dan panas yang ekstrem) dan moda transportasi yang paling tidak biasa. Obor juga harus mampu menyala lebih lama dari waktu yang disediakan.
Estafet obor api terinspirasi oleh beberapa praktik kuno perlombaan obor (Lampadedromia) yang diadakan untuk menghormati dewa-dewa tertentu. Api diteruskan oleh pelari estafet dan yang pertama tiba di altar dewa mendapat kehormatan untuk menyalakan api.
Hingga tahun 2008, api Olimpiade biasanya melintasi beberapa negara sebelum tiba di tujuan akhirnya. Sejak tahun 2010, Pawai obor api Olimpiade sebagian besar berlangsung di Yunani dan negara kota tuan rumah, di mana api diangkut langsung dari Athena.
Api dibawa secara estafet sampai ke tempat tujuan akhir di stadion. Meskipun biasanya dibawa oleh pelari dengan berjalan kaki, moda transportasi lain juga digunakan. Untuk transportasi udara, api dilindungi dalam lampu pengaman, mirip dengan lampu penambang. Pada malam hari, api disimpan dalam kuali khusus.
Ide menggunakan obor untuk mengangkut api tidak langsung muncul begitu saja. Panitia Penyelenggara yang terinspirasi oleh metode kuno, berpikir untuk menyimpan api dalam kumpulan batang narthex, yang diambil dari pohon Mediterania yang pembakarannya terkenal lambat.
Untuk alasan praktis, penggunaan obor akhirnya disukai. Karena tidak ada obor di pasaran yang memenuhi kriteria yang dibutuhkan, Panitia Penyelenggara mulai memproduksi obor khusus. Sebuah lentera digunakan untuk membawa api cadangan, yang mengikuti estafet dengan mobil.
Setiap edisi Olimpiade, model obor baru dibuat dengan standar teknis dan estetika yang spesifik dan memiliki desain unik yang mewakili negara tuan rumah dan semangat Olimpiade. Obor sering kali dibuat oleh perusahaan atau desainer terkenal di dunia.
Keragaman ini menunjukkan untuk membedakan edisi-edisi Olimpiade, serta untuk mengekspresikan, melalui objek, kekhasan negara tuan rumah atau untuk menyoroti aspek-aspek yang paling simbolis dari Olimpiade.
Pesan perdamaian
Adapun fungsi pawai estafet api obor ini untuk memberitakan Olimpiade dan untuk mengirimkan pesan pesan perdamaian dan persahabatan kepada orang-orang di sepanjang rutenya.
Api obor Olimpiade dibawa ke kota tuan rumah oleh ribuan pembawa obor, mulai dari atlet, selebriti, tetapi sebagian besar, orang-orang terkenal maupun yang menginspirasi dari dunia olahraga, bisnis, dan politik terus dikaitkan dengan Pawai Obor, sehingga berkontribusi dalam mempromosikan semangat Olimpiade ke seluruh dunia.
Masuknya api Olimpiade ke dalam stadion di kota tuan rumah merupakan puncak dari Upacara Pembukaan Olimpiade. Api ini akan terus menyala hingga hari terakhir penyelenggaraan Olimpiade. Ketika kobaran api dimatikan, artinya secara resmi penyelenggaraan Olimpiade berakhir.