Berikut Rekam Jejak Erick Thohir di Sepak Bola
1. Menjadi Presiden Inter Milan
Erick Thohir menjadi perbincangan heboh ketika ditunjuk sebagai Presiden Inter Milan. Nerazzurri bukanlah tim kacangan, mereka punya sejarah di Liga Italia dan Liga Champions.
Lewat perusahaannya, Erick Thohir mengakuisisi saham mayoritas (70 persen) Inter Milan pada 2013. Nilai transaksi kala itu ditaksir mencapai 480 juta dolar AS atau sekitar Rp7 triliun.
Erick Thohir pun dipercaya menjadi Presiden Inter Milan berkat saham mayoritas yang ia miliki. Di bawah asuhannya, Inter Milan finis di peringkat keempat Liga Italia musim 2015-2016 dan 2017-2018.
Tiga tahun kemudian, alias pada 2016, Erick melepas 39 persen sahamnya ke Suning Group, perusahaan asal China. 39 persen saham lainnya dijual Erick ke Lion Rock (Hong Kong) pada 2019.
Meski tak berlangsung lama, namun keberadaan Erick Thohir membuat paradigma baru di sepak bola Italia.
Sebelumnya, Serie A alias kasta tertinggi Liga Italia cukup kaku soal investasi dari luar negeri.
Baca Juga
2. Punya Saham di DC United
Sebelum mengakuisisi Inter Milan, Erick Thohir sudah berpengalaman di Major League Soccer (MLS) alias Liga Amerika Serikat.
Bersama rekannya, Jason Levien, Erick membeli 78 persen saham DC United pada 10 Juli 2012 dengan nilai yang tak disebutkan.
Erick kemudian melepas kepemilikannya di DC United pada Agustus 2018. Selama enam tahun, Erick terlibat dalam pembangunan Audi Field yang kini jadi markas tim DC United.
Selain itu, Erick juga sempat mengirim pemain-pemain muda Indonesia seperti Syamsir Alam dan Alfin Tuasalamony untuk menjalani trial di Negeri Paman Sam.
"Saya mengambil alih DC karena mereka punya historis besar. Tapi secara performance dan keuangan rontok saat itu," kata Erick Thohir dalam kanal Youtube Helmy Yahya Bicara.
3. Akuisisi Oxford United
Erick Thohir memperluas pengaruhnya ke Liga Inggris yang disebut sebagai pusat sepak bola dunia.
Bekerja sama dengan Anindya Bakrie, Erick Thohir mengakuisisi 51 persen saham klub Oxford United pada September 2022 setelah menjadi pemegang saham minoritas di tim sejak 2018.
Komposisi pemegang saham Oxford United diisi pengusaha asal Thailand, Sumrith "Tiger" Thanakarnjanasuth, dan pengusaha Vietnam, Horst Geicke.
Oxford United kini berkiprah di League One alias kasta ketiga dalam struktur kompetisi Liga Inggris.
4. Pegang Saham di Persis Solo
Erick Thohir juga terlibat dalam pengelolaan tim Persis Solo dalam dua tahun terakhir.
Pada 20 Maret 2021, Erick Thohir bersama putra Presiden RI Joko Widodo, Kaesang Pangarep, resmi mengakuisisi saham tim Persis Solo.
Saham Laskar Sambernyawa dimiliki oleh tiga orang yakni Kaesang sebesar 40 persen, Kevin Nugroho 30 persen, dan Erick sebesar 20 persen. Adapun 10 persen sisanya dipegang oleh 26 klub internal Persis.
Putra Erick Thohir, Aga Thohir, ditunjuk sebagai Komisaris Utama Persis Solo. Adapun Kaesang menjadi Direktur Utama Persis.
Di bawah naungan Erick dan kawan-kawan, Persis sukses menjuarai Liga 2 2021-2022 dan promosi ke Liga 1.
5. Pernah Mengelola Persib dan Persija
Persib adalah tim pertama sepak bola pertama yang manajemennya dikelola oleh Erick Thohir. Erick bergabung dalam manajemen Persib sejak 2009 lewat Mahaka Group.
Saat Persib menjadi juara Indonesia Super League (ISL) 2014, Erick Thohir bertindak sebagai Wakil Komisaris Utama di tim Maung Bandung.
Erick pula yang menjadi sosok di belakang transfer marquee player Persib yakni Michael Essien dan Carlton Cole pada 2017.
Namun sejak diangkat sebagai Menteri BUMN pada 2019, Erick Thohir melepaskan sahamnya di Persib Bandung.
Sebelum itu, Erick ternyata pernah menjadi Direktur Keuangan Persija Jakarta pada 2001.
"Ketika saya diminta Pak Sutiyoso dan Pak IGK Manila mengelola Persija sebagai direktur keuangan, alhamdulillah saya membawa Persija juara," ujar Erick Thohir.
6. Penyelenggara Piala Presiden 2015
Mahaka Sports, perusahaan yang dipimpin Erick Thohir, pernah ditunjuk menjadi operator Piala Presiden 2015.
Erick kala itu bertindak sebagai Ketua Organizing Committee (OC) Piala Presiden 2015.
Turnamen pramusim tersebut dimenangi Persib Bandung setelah menjegal Sriwijaya FC dengan skor 2-0 di babak final.
Pada Piala Presiden 2015, Erick Thohir melaporkan laba yang didapatkan senilai Rp1,5 miliar kepada Presiden RI Joko Widodo.
"Alhamdulillah masih ada sisa dana Rp1,5 miliar lebih dari total pemasukan kurang lebih Rp45 miliar, di mana kami sudah bayar pajak penghasilan dan PPN kurang lebih hampir Rp6 miliar. Jadi negara juga mendapat pemasukan," kata Erick Thohir.