Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar Kerusuhan Suporter Terbesar di Indonesia, Kerusuhan Kanjuruhan Paling Tragis

Tragedi kerusuhan suporter yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, menjadi yang paling mematikan dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022)/Antara
Kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022)/Antara

Daftar Kerusuhan Suporter Terbesar di Indonesia

1. Persita vs Persikota (2011) - 2 tewas

Bentrok dua kelompok suporter dari tim sekota, Persita dan Persikota, menelan korban pada 2011.

Insiden saling lempar antara Benteng Mania (suporter Persikota) dan Benteng Mania (Benteng Viola) mengakibatkan dua suporter meregang nyawa.

Dari data yang didapatkan, dua suporter dari Benteng Viola yang masih berusia di bawah 17 tahun meninggal akibat pemukulan dan pengeroyokan.

2. Persibo vs Persebaya (2012) 5 tewas

Setahun berselang, ada insiden usai laga Persibo Bojonegoro vs Persebaya Surabaya pada Liga Indonesia 2012.

Lima orang meninggal dunia, empat di antaranya terkonfirmasi sebagai Bonek, pendukung Persebaya.

Kelima orang itu meninggal usai terkena lemparan batu saat berada di dalam kereta. Pelaku pelemparan ditengarai sebagai suporter Persela Lamongan yang saat itu hubungannya kurang baik dengan Bonek.

3. Persija vs Persib (2012) 3 tewas

Selain Arema FC vs Persebaya, laga Persija vs Persib juga menjadi partai paling panas di sepak bola Indonesia.

Pada 2012, misalnya, tiga orang suporter Persija meninggal dunia akibat pengeroyokan.

Ironisnya, itu bukan insiden terakhir yang menewaskan suporter akibat rivalitas panas Persija vs Persib.

4. Bentrok Aremania dan Bonek (2014) 3 tewas

Tiga orang Aremania meninggal dunia akibat bentrokan dengan Bonek di Tol Simo.

Derby Jawa Timur antara Arema FC dan Persebaya memang terkenal sangat panas bahkan sebelum era Liga 1.

Ketiga Aremania itu meninggal dunia diduga karena menjadi korban pengeroyokan.

5. Kerusuhan Kanjuruhan (2022) 127 tewas

Jauh meninggalkan catatan korban pada empat insiden sebelumnya, Kerusuhan Kanjuruhan menjadi yang paling besar di sepak bola Indonesia.

Berdasarkan keterangan beberapa pihak, tragedi di Stadion Kanjuruhan bukan merupakan bentrok antarsuporter. Sebab, Bonek sudah dilarang hadir ke markas Arema FC pada laga tersebut.

Banyaknya korban meninggal dunia diduga karena sesak napas akibat gas air mata dan berdesakan saat keluar dari stadion.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper