Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi apresiasi terhadap Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang menghasilkan prestasi di Sea Games 2021.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima memberikan arahan dan bonus kepada atlet Indonesia yang meraih medali di Sea Games 2021 di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/6/2022).
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengapresiasi program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang digagas Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Sea Games 2021.
Dalam DBON tersebut, Kemenpora mengurangi jumlah atlet yang berangkat ke Sea Games 2021 serta menghargai perolehan medali oleh para atlet.
"Dari 499 atlet, 408 delapan atlet semua memperoleh medali, baik perak, emas, perunggu," kata Presiden Jokowi di Jakarta, Senin.
Menurut Presiden, capaian Sea Games 2021 cukup baik. Indonesia fokus pada perolehan hasil dan tidak terlampau banyak mengirim atlet.
Baca Juga
"Betul yang disampaikan Menpora, membangun ekosistem yang baik itulah yang membuahkan hasil. Kerjanya juga fokus, kirim enggak usah sebanyak-banyaknya, tapi hasilnya meningkat," kata Presiden.
Pada kesempatan itu Presiden Jokowi menyerahkan bonus bagi atlet dan jajaran pelatih Sea Games 2021.
"Hari ini kami serahkan bonus penghargaan kepada para atlet, pelatih, dan asisten pelatih. Untuk atlet kurang lebih Rp130,5 miliar, untuk pelatih dan asisten pelatih Rp32 miliar," ujar Jokowi.
Presiden berharap bonus itu dapat menjadi motivasi bagi para atlet lain untuk mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Presiden Jokowi juga meminta Menpora Zainudin Amali untuk konsisten menerapkan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) setelah keberhasilan Indonesia meningkatkan perolehan medali para atlet dalam Sea Games 2021 di Vietnam.
Hal tersebut disampaikan Menpora usai Presiden Jokowi menerima Tim Indonesia pada Sea Games ke-31 Vietnam di Istana Merdeka.
"Mendapatkan arahan dari beliau untuk diteruskan kita konsisten menerapkan DBON karena terbukti. Jadi Bapak Presiden merasa senang dan berterima kasih kepada semua stakeholders (pemangku kepentingan), ke Kemenpora, ke KOI, KONI, pimpinan cabang olahraga, perguruan tinggi, dan semua yang mendukung DBON," kata Zainudin Amali.
Implementasi dari DBON tersebut adalah perubahan paradigma dari sebelumnya yang berorientasi kuantitas menjadi kualitas mengenai pengiriman atlet ke ajang olahraga multicabang.
"Jadi ke depannya, mungkin lebih ketat karena dalam DBON target utama kami adalah Olimpiade. Sea Games dan Asian Games adalah sasaran antara," ujarnya.
Ke depannya, ujar Amali, Indonesia hanya akan mengirim atlet yang diprediksi mampu menyumbang medali bagi negara, serta atlet yang dipersiapkan mengikuti jenjang olahraga multicabang selanjutnya dengan tingkatan yang lebih tinggi.
"Hanya atlet yang berpotensi raih medali yang kami kirim, kami tidak mau hanya sekedar kirim saja, sayang uang negara,” ujarnya.
Hal tersebut, kata Zainudin, juga sejalan dengan arahan Presiden Jokowi untuk melakukan kajian total terhadap ekosistem pembinaan prestasi olahraga nasional.
Di dalam Sea Games ke-31 Vietnam, Indonesia mengirimkan 499 atlet, atau turun hingga 40,6 persen dibanding Sea Games ke-30 Filipina pada 2019 yang sebanyak 841 atlet. Namun di Vietnam, tingkat perolehan medali dari atlet meningkat hingga 80,96 persen dibandingkan pada Sea Games ke-30 yang hanya 60,4 persen.
Total, dari 499 atlet yang bertanding di Vietnam, sebanyak 408 atlet berhasil menyumbang medali. Indonesia pun meningkatkan pencapaian menjadi peringkat tiga dari sebelumnya peringkat empat.