Samara adalah ibu kota Wilayah Samara dan merupakan rumah bagi 1,1 juta orang. Samara adalah salah satu kota wilayah Volga yang paling menonjol dan terkenal sebagai pusat kedirgantaraan Rusia.
Selama Perang Dunia II, Samara menjadi "ibukota kedua" Rusia karena semua departemen pemerintah dan korps diplomatik dievakuasi dari Moskow. Tempat-tempat menarik untuk pengunjung termasuk bunker Stalin yang luasnya 37 meter dan cagar alam yang indah, Zhigulevskie Hills, di Sungai Volga.
Samara adalah kota yang ideal untuk menikmati Sungai Volga yang megah, yang terbesar di Eropa. Sungai ini memiliki lebar hampir 2 kilometer di sini dan telah menjadi sumber inspirasi bagi para penyair dan seniman selama berabad-abad.
Ikon dari Samara adalah sebuah monumen setinggi 68 meter, 20 ton dari roket pembawa Soyuz, dibangun untuk memperingati penerbangan luar angkasa Gagarin.
Samara adalah pusat transportasi utama berkat bandara internasionalnya, stasiun kereta api utama dan pelabuhan sungai yang sibuk.
Pusat sejarah dan budaya
Kuibushev Square adalah tempat ikonik di dalam kota yang secara teratur menyelenggarakan acara kota, kompetisi olahraga, acara dan pameran budaya internasional dan lokal.
Sejak masa Uni Soviet, alun-alun memiliki peran sebagai situs bersejarah untuk parade militer dan demonstrasi publik dan merupakan salah satu kotak terbesar di Eropa.
Situs ini dikelilingi oleh taman hijau, dengan gedung Opera Akademi Samara dan Teater Balet sebagai fitur arsitektur yang berdekatan
Stadion
Samara Arena berada di distrik Radiotsentr. Stadion ini dikelilingi oleh pembangunan perumahan dan infrastruktur berkualitas baik. Pembangunan stadion resmi dimulai pada 21 Juli 2014.
Konsep desain Samara Arena didominasi oleh tema ruang, sebagai penghargaan terhadap tradisi daerah, dan sektor kedirgantaraan yang terkenal. Struktur dasar hi-tech yang ringan dan metalik dari penopang penopang akan menyediakan penutup di atas tribun, yang tingginya 60 meter. Menjelang malam, seluruh struktur akan menyala, menekankan desain ekspresif stadion.
Setelah Piala Dunia Rusia 2018, stadion ini akan menjadi rumah bagi Krylya Sovetov, klub yang telah membuat sejumlah penampilan di kompetisi klub Eropa.
