Bisnis.com, BADUNG - Kementerian Pemuda dan Olahraga memastikan tugas Tim Transisi yang sebelumnya mengambil alih peran PSSI harus berhenti seiring dengan pencabutan pembekuan induk organisasi sepak bola Indonesia oleh Menpora Imam Nahrawi.
"Tim Transisi dibentuk karena ada SK (surat keputusan) pembekuan PSSI. Otomatif dengan adanya surat pencabutan pembekuan Tim Transisi off," kata Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto di sela rapat Corcom Asian Games 2018 di Badung, Bali, pada Rabu (11/5/2016).
Berhentinya tugas institusi yang dipimpin oleh Bibit Samad Rianto itu, kata dia, bersamaan dengan pencabutan pembekuan PSSI yang dilakukan orang nomor satu di Kemenpora per Selasa (10/5/2016). Tugas Tim Transisi sendiri berjalan sekitar satu tahun.
Dengan kondisi tersebut, pria yang juga menjadi bagian dari Tim Transisi ini menyatakan pihaknya hanya akan menyusun laporan selama menjalankan tugas sebagai lembaga yang menggantikan posisi PSSI dibawah pimpinan La Nyalla Mattalitti yang dibekukan sejak 17 April 2015.
"Sekarang tinggal menyusul laporan saja dan dilaporkan ke menteri," kata pria yang juga Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora itu.
Selama mengemban tugas, Tim Transisi sebenarnya langsung bergerak cepat untuk memperbaiki tata kelola persepakbolaan nasional. Bahkan, pada awal dibentuk juga langsung menggelar turnamen khusus untuk klub Divisi Utama yaitu Piala Kemerdekaan.
Secara umum pelaksanaan turnamen berjalan dengan baik meski diakhir perlombaan ada permasalahan menyangkut masalah pembayaran hadiah. Hingga akhirnya Kemenpora mengambilalih pembayaran hadiah untuk sang juara dalam hal ini PSMS Medan dengan menggunakan dana APBN.
Selain menggelar turnamen Piala Kemerdekaan, Tim Transisi bersama dengan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) memberi rekomendasi untuk pelaksanaan turnamen lainnya seperti Piala Presiden hingga Piala Bhayangkara.
Meskipun sukses dalam memberi rekomendasi, Tim Transisi ternyata tidak bisa menjalankan misinya dengan baik terutama untuk menggelar sebuah kompetisi. Padahal sebelumnya telah memaparkan programnya di hadapan puluhan klub terutama dilevel Divisi Utama.
Apa yang direncanakan oleh Tim Transisi justru disalip oleh PT Gelora Trisula Semesta (GTS) yang menjadi promotor kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 dengan dua kategori yaitu A untuk klub ISL dan B untuk klub Divisi Utama. Kedua kompetisi tersebut sedang berjalan.