Bisnis.com, LABUAN— Tim Sepak Bola Kalimantan Timur harus merelakan peluang untuk menjadi juara di ajang BIMP-EAGA Friendship Games di Labuan, Malaysia, karena batal mengikuti laga final yang dihelat, Rabu (10/12/2014).
Ketua Umum Asosiasi Sepak Bola Provinsi Kalimantan Timur Yunus Nusi dihubungi dari Samarinda, Rabu (10/12/2014), mengatakan seharusnya tim Kaltim bertemu tim Papua di laga final yang dipertandingkan Rabu (10/12/2014) sore di Labuan Malaysia.
"Tim harus pulang pada pagi harinya karena tiket sudah dipesan untuk penerbangan tanggal 10/12," kata Yunus Nusi.
SIMAK: PIALA AFF U-19: Ini Hikmah Kekalahan Garuda Muda dari Frenz United
Dia mengaku kecewa dengan Dispora Kaltim yang ditunjuk sebagai panitia pelaksana kontingen Kaltim untuk BIMP-EAGA Friendship Games di Labuan, Malaysia.
"Kenapa tiket kepulangan tidak disesuaikan dengan jadwal pertandingan cabang olahraga, apalagi seperti tim Kaltim yang sudah selangkah bisa menjadi juara," katanya.
Kepala Bidang Olahraga Dispora Kaltim Ego Arifin mengatakan kepulangan tim Kaltim lebih cepat dari jadwal, karena jadwal pelaksanaan mundur satu hari.
"Ironisnya, pemberitahuan kemunduran jadwal itu baru disampaikan pihak panitia menjelang tim berangkat ke Labuan 5 Desember lalu. Pelaksanaan BIMP-EAGA Friendship Games seharusnya dihelat 6-10 Desember, namun mundur menjadi 7-11 Desember," kata Ego.
Tak Mudah
Dia mengatakan jadwal penerbangan menuju Labuan tak semudah yang dibayangkan, sehingga proses pemesanan tiket sudah dilakukan 3 minggu sebelum keberangkatan.
Menurut Ego, Dispora memesan tiket penerbangan dari Balikpapan transit Tarakan lalu ke Labuan, Malaysia. Sementara untuk memesan tiket jadwal reguler dengan rute Balikpapan-Jakarta-Kuala Lumpur-Kota Kinabalu-Labuan, biayanya mahal.
“Setelah kita menerima surat dari panitia, kita langsung proses pemesanan tiket pergi dan pulang. Perjalanan ke Labuan sulit, makanya tiket kita pesan duluan," ujarnya.
Ego mengatakan jika kepulangan tim sepak bola ditunda satu hari, maka Dispora harus mengeluarkan uang tunai sebesar Rp50 juta untuk tiket pesawat. Itupun penerbangan baru didapatkan pada 12 Desember 2014.
"Belum lagi biaya akomodasi dan konsumsi selama bertahan dua hari di Labuan. Siapa yang mau menjamin dengan biaya sebesar itu, sementara kita tidak memiliki dana," ujar Ego.
Dia menegaskan keputusan yang diambilnya sudah diperhitungkan dengan cermat.
"Kita sudah hitung semuanya, bukannya kita diam saja. Kita sudah berupaya tetapi memang kondisinya tidak memungkinkan," katanya lagi.
Seperti diketahui, tim sepak bola seleksi PON Kaltim yang diikutkan ke BIMP-EAGA Friendship Games, berhasil lolos ke final setelah memetik 3 kemenangan di babak penyisihan grup. Kaltim mengalahkan PON Papua dan Sabah dengan skor masing-masing 2-1 dan menang melawan Sarawak 2-0. (Bisnis.com)
BACA JUGA:
PPP TERBELAH: Upaya Konsolidasi Masih Buntu
GERAKAN PENGHEMATAN: PHRI Malut Kirim Surat Protes ke Menpan