Bisnis.com, BALIKPAPAN - Bank Indonesia secara resmi meluncurkan uang kertas pecahan baru Rp 100.000, tepat pada perayaan HUT RI pada 17 Agustus 2014. Stok sebesar Rp300 miliar disediakan untuk memenuhi kebutuhan uang pecahan baru tersebut di wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan Sulawesi Tengah.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Mawardi BH Ritonga, mengatakan Bank Indonesia mulai melakukan distribusi uang pecahan baru ini mulai Minggu (17/8/2014) melalui layanan terbatas dan akan terus dilakukan BI.
Menurut Mawardi, dari sisi desain tidak banyak perubahan antara pecahan Rp 100.000 tahun emisi 2004 dan pecahan Rp 100.000 tahun emisi 2014. Namun dua perbedaan menonjol dari uang lama yaitu tulisan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari sebelumnya yang hanya bertuliskan Bank Indonesia dan ada dua tanda tangan yaitu Gubernur BI Agus Martowardojo dan Menteri Keuangan Chatib Basri.
"Untuk pecahan Rp 100.000 tahun emisi 2004 memuat tanda tangan dari Gubernur BI dan Deputi Gubernur. Namun untuk pecahan baru memuat tandatangan dari Gubernur BI dan Menteri Keuangan RI," kata Mawardi, dalam jumpa pers, hari ini.
Pada pecahan baru ini, juga terdapat penambahan kata Honoris Causa yang diletakkan pada nama pasangan Soekarno-Hatta. Penulisan titel Soekarno-Hatta pada uang 2004 hanya DR (Doktor) tanpa diikuti honoris causa yang berarti gelar tersebut merupakan gelar kesarjanaan kehormatan dari universitas. Penulisan gelar Doktor Honoris Causa untuk Soekarno-Hatta ini mengacu pada Kepres Nomor 22 Tahun 2014.
"Selain ciri tersebut, pada uang NKRI bila diraba, maka pada uang baru akan terasa kasar untuk tulisan NKRI, tulisan nominal hingga pada gambar pahlawan. Bila disinari dengan sinar ultraviolet maka pada beberapa bagian akan terlihat memendar," kata Mawardi.
BI telah menyiapkan uang NKRI ini mencapai Rp 300 miliar untuk wilayah Kaltim, Kaltara dan Sulteng.Khusus untuk wilayah operasi Balikpapan, PPU dan Paser sebesar Rp100 miliar.
Berfungsi sebagai depo, BI juga melakukan distribusi uang NKRI ke Samarinda untuk kebutuhan Kaltim-Kaltara dan Sulawesi Tengah masing-masing Rp 120 miliar dan Rp 80 miliar.
"Kemungkinan stok untuk Balikpapan mencukupi untuk sekitar sebulan. Kemarin (Minggu, red) kami telah merealisasikan penukaran Rp 42 juta dan hari ini (Senin, red) khusus penukaran masyarakat saja sudah mencapai Rp 99 juta," ujarnya.
Dia menjelaskan, kendati telah meluncurkan uang NKRI, masyarakat tak perlu khawatir mengenai pecahan Rp 100.000 yang lama. Karena uang lama tetap berlaku untuk digunakan dalam bertransaksi keuangan. Hanya saja, BI tidak lagi mencetak uang lama dan perlahan menggantinya dengan uang NKRI.
"Adapun untuk pecahan lainnya, akan diluncurkan secara bertahap," pungkasnya.
UANG NKRI: Pecahan Baru Rp100.000 Beredar Di Kalimantan
Bank Indonesia secara resmi meluncurkan uang kertas pecahan baru Rp 100.000, tepat pada perayaan HUT RI pada 17 Agustus 2014. Stok sebesar Rp300 miliar disediakan untuk memenuhi kebutuhan uang pecahan baru tersebut di wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan Sulawesi Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Siti Munawaroh
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium