Bisnis.com, JAKARTA - Pelatih timnas U-20 sekaligus asisten pelatih tim nasional U-23 Indonesia, Frank van Kempen, menyarankan agar kuota pemain asing di Liga Indonesia dibatasi guna mendorong pengembangan pemain muda lokal.
Menurutnya, aturan saat ini masih kurang mendukung proses pembinaan jangka panjang yang merata.
“Secara pribadi, saya lebih suka jika jumlah pemain asing dikurangi,” ujar Van Kempen dalam wawancara dengan media Belanda, Voetbalzone, dikutip di Jakarta, Senin.
“Itu akan lebih baik untuk perkembangan pemain lokal. Kami sedang menyusun visi jangka panjang agar seluruh tim nasional usia muda dididik dengan cara yang seragam," lanjutnya.
Sebelumnya, operator Super League, I League (dahulu PT LIB), mengumumkan agar pada kompetisi liga strata tertinggi musim depan terdapat delapan pemain asing yang boleh dimainkan secara bersamaan dalam satu pertandingan.
Jumlah ini merupakan penambahan dibanding musim lalu. Pada Liga 1 musim 2024/2025, ada enam pemain asing yang diizinkan bermain bersamaan oleh satu klub.
Baca Juga
Ketua umum PSSI, Erick Thohir, kemudian merespon peraturan itu dengan mengatakan akan bersurat kepada I League dan menyebut tujuh pemain asing yang dapat dimainkan bersamaan merupakan opsi yang lebih ideal.
Dalam kesempatan itu, Van Kempen menilai, meski regulasi yang mewajibkan minimal satu pemain U-23 tampil 45 menit di setiap pertandingan liga sudah merupakan langkah positif, namun dominasi pemain asing masih menghambat perkembangan pemain muda Indonesia.
Van Kempen saat ini tengah fokus mendampingi timnas U-23 Indonesia yang sedang berkompetisi di ASEAN U-23 Championship 2025.
"Setelah itu, saya akan fokus ke tim U-20 dan mulai memetakan pemain. Kami akan memprioritaskan talenta lokal, karena jumlahnya banyak sekali. Baru setelah itu kami pertimbangkan opsi menambah pemain dari Eropa,” ujarnya.
Indonesia berada di posisi kedua Grup A dengan koleksi enam poin, dan akan berhadapan dengan Malaysia pada laga terakhir grup pada Senin.