Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Federasi Futsal Indonesia (FFI), Michael Sianipar, meminta PSSI segera mengumumkan hukuman kepada pelaku kekerasan pada pertandingan Liga Futsal Nusantara (Linus) antara Pusaka FC vs Sinjay FC.
Pada Minggu (15/6) terjadi aksi kekerasan pada pertandingan Liga Futsal Nusantara antara Pusaka FC vs Sinjay FC di GOR Ciateul, Jawa Barat. Pada pertandingan yang berakhir dengan skor imbang 1-1 tersebut, beberapa pemain Sinjay FC terlihat melakukan pelanggaran yang sangat keras terhadap pemain-pemain Pusaka FC.
"Terkait dengan kejadian itu saya juga sudah follow up kepada tim di internal. Kita juga tanya, sudah dibawa ke komite wasit di level PSSI juga. Karena pengaturan wasit ini kan masih ada di bawah koordinasi komite wasit tersebut gitu,” kata Michael saat ditemui di Jakarta, Rabu.
“Dan sudah ada hasil rapat sebenarnya. Setahu saya, malam yang lalu sudah ada hasil rapat. Dari kami sudah meminta supaya keputusan-keputusan itu bisa disampaikan secara terbuka dan juga bisa ada penyataan resmi,” lanjutnya.
FFI, menurut Michael, masih berada dalam posisi memastikan turunnya keputusan tersebut, terutama untuk urusan wasit. Sedangkan untuk para pemain yang melakukan kekerasan masih akan dilakukan tinjauan oleh Komite Disiplin.
“Jadi posisi kami juga memastikan ada keputusan tersebut. Yang saya tahu ada sanksi terhadap lima wasit yang memimpin pertandingan tersebut, akan diskors dari memimpin pertandingan selama Liga Nusantara,” ucap Michael.
Baca Juga
“Kemudian untuk klub dan pemain-pemain yang juga menjadi sorotan, itu akan ada review dari komite disiplin. Tapi ini kan mekanisme yang sedang berjalan,” tambahnya.
Michael mengakui bahwa pihaknya masih menghadapi sejumlah pekerjaan rumah terkait penyelenggaraan kompetisi dan pertandingan, terutama di level yang berada di bawah liga profesional.
“Tapi kalau bicara yang lebih luasnya, memang seperti kata Coach Hector (Souto, pelatih timnas futsal Indonesia) juga bahwa ini adalah PR kita, cerminan kita tentang tantangan membangun futsal skala nasional,” ucap Michael.
“Jadi mungkin itu satu kejadian di satu kompetisi yang resmi. Tapi beberapa bulan terakhir sudah ada beberapa kejadian yang saya rasa juga serupa, mungkin ada tindakan yang kurang baik, yang tidak pantas dari pemain atau mungkin ada keputusan (wasit) yang masih jadi pertanyaan.”
“Jadi ini PR, yang kami akui di futsal masih banyak PR-nya dan kami akan terus berbenah di internal untuk mempersiapkan lebih baik lagi,” pungkas Michael.