Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kesenjangan Atlet! Saat Timnas Indonesia Dapat Jam Rolex, Cabor Lain Terimbas Efisiensi

Mantan atlet wushu Indonesia Lindswell Kwok mengungkapkan sisi kelam dalam dunia olahraga yang menurutnya menunjukkan kesenjangan di kalangan atlet Tanah Air.
Mantan atlet wushu Indonesia Lindswell Kwok mengungkapkan sisi kelam dalam dunia olahraga yang menurutnya menunjukkan kesenjangan di kalangan atlet Tanah Air / Istimewa
Mantan atlet wushu Indonesia Lindswell Kwok mengungkapkan sisi kelam dalam dunia olahraga yang menurutnya menunjukkan kesenjangan di kalangan atlet Tanah Air / Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan atlet wushu Indonesia Lindswell Kwok mengungkapkan sisi kelam dalam dunia olahraga yang menurutnya menunjukkan kesenjangan di kalangan atlet Tanah Air.

Lindswell Kwok, peraih medali emas Asian Games 2018 dari cabang olahraga (cabor) wushu, mengomentari ketidakadilan yang terlihat nyata dalam dunia olahraga Indonesia.

Lindswell menyoroti cabor sepak bola yang mendapat perhatian lebih besar daripada cabor lainnya.

Hal itu terlihat ketika skuad Timnas Indonesia mendapat hadiah jam tangan merk Rolex dari Presiden Prabowo Subianto setelah menang atas China di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (5/6/2025).

Selepas membekuk China dengan skor 1-0, seluruh pemain dan ofisial Timnas Indonesia dipanggil ke kediaman Presiden Prabowo di Kertanegara dan diberi bingkisan berupa jam tangan Rolex.

Lindswell menyebut hadiah itu merupakan satu dari sekian banyak keistimewaan yang didapatkan tim sepak bola Indonesia.

"Kesenjangan atlet, tentu bangga dengan prestasi sejawat. Tapi sudah adil belum pemerintah dalam memfasilitasi atlet-atletnya?" tulis Lindswell dalam unggahan Instagram Story, Sabtu (7/6/2025).

Menurut Lindswell, perhatian pemerintah seharusnya diberikan secara adil untuk atlet yang berprestasi dan mengharumkan nama Indonesia, bukan dari popularitas cabor tersebut.

Dia menyebut ada banyak atlet Indonesia yang meraih prestasi maksimal namun minim apresiasi. Sementara Timnas Indonesia yang meraih kemenangan di level Pra-Piala Dunia lebih dielu-elukan. 

Saat Timnas Indonesia dihujani dengan bonus dan perhatian, Lindswell menyebut ada atlet lain yang harus berjuang mati-matian.

"Sebelumnya boleh cek sendiri anggaran untuk masing-masing cabor di tahun ini bola mendekati 200 miliar, cabor lain? 10-30 miliar. Jauh enggak? Merata tidak?" tulis Lindswell.

Dia mencontohkan, atlet wushu junior yang tengah mempersiapkan diri menuju Youth Olympic Games 2026 mendapat nasib yang tak semujur Timnas Indonesia.

Anak-anak yang sudah mengorbankan waktu sekolah demi pelatihan nasional itu, tiba-tiba dipulangkan hanya via Zoom dengan dalih efisiensi anggaran dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

"Mereka dipulangkan. Dan karena ini adalah program Kemenpora, PB tidak punya daya untuk mempertahankan," tutur Lindswell.

Perempuan 33 tahun itu menyebut kasus ini hanya salah satu dari sekian banyak kesenjangan yang dialami cabor-cabor unggulan, namun tak seterkenal sepak bola.

Lindswell menegaskan bahwa kritik ini dia alamatkan kepada pemerintah yang dinilai gagal memberikan keadilan bagi atlet Indonesia.

Dia enggan dianggap mengkritik fans atau atlet olahraga tertentu karena menurutnya kesalahan terletak pada sikap pemerintah.

"BTW (by the way), kalian enggak tahu kan berapa biaya untuk naturalisasi atlet dan berapa gaji pelatih dan atlet Indonesia? The real kesenjangan atlet," tulis Lindswell menambahkan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper