Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Era Baru Real Madrid, Dilatih Xabi Alonso dan Los Galacticos Jilid III

Xabi Alonso menjadi pelatih Real Madrid yang diharapkan mampu membawa skuad Los Blancos bisa mendominasi di setiap kompetisi.
Manajer Real Madrid, Xabi Alonso/Reuters
Manajer Real Madrid, Xabi Alonso/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Perpisahan pelatih kepala Real MadridCarlo Ancelotti pada akhir pekan lalu menjadi salah satu pertanda manajemen Real Madrid bergerak untuk membangun pondasi tim yang baru.

Kepergian pelatih berjuluk Don Carlo itu juga diikuti dengan perpisahan dari wajah lama yang membawa Los Blancos digdaya di Eropa selama kurun waktu lebih dari satu dekade terakhir yakni sang kapten Luka Modric dan Lucas Vazquez.

Meski dua nama terakhir yakni Modric dan Vazquez secara resmi akan berpisah selepas gelaran Piala Dunia Antarklub 2025 pada Juni nanti, namun perpisahan dari dua pemain ini menandakan bahwa akan ada perombakan besar.

Sehari berselang selepas perpisahan Ancelotti, Real Madrid langsung mengumumkan kehadiran Xabi Alonso sebagai pelatih kepala.

Xabi, yang merupakan mantan pelatih Bayer Leverkusen, bukanlah orang baru yang mengenal Real Madrid.

Pelatih asal Spanyol itu semasa aktif sebagai pemain merupakan mantan pemain Los Blancos dari periode 2009-2014.

Selain itu, Xabi juga merupakan mantan pelatih akademi Real Madrid yakni La Fabricia. Tentu saja dengan sempat menangani akademi Real Madrid membuat Xabi paham bagaimana situasi ruang ganti hingga kultur klub.

Xabi kemudian memutuskan untuk menangani klub asal Jerman, Bayer Leverkusen. Terhitung selama kurang lebih dua setengah musim menangani klub yang bermarkas di Bay Arena itu, Xabi tak luput dari pengawasan manajemen Real Madrid yang yakin bahwa sosok dinginnya mampu menjadi nahkoda dalam projek Los Galacticos jilid tiga.

Terlebih Xabi diyakini sebagai salah satu pelatih potensial dengan menekankan sepak bola modern. Seusai aktif sebagai pemain, ia sempat menimba ilmu dari pelatih-pelatih sekaliber Carlo Ancelotti, Joseph "Pep" Guardiola, Jose Mourinho, hingga Rafael Benitez.

Los Galacticos Jilid III

Los Galacticos merujuk pada kebijakan dari Presiden Real Madrid Florentino Perez yang memburu nama-nama pemain berkaliber bintang yang diboyong ke Santiago Bernabeu.

Kebijakan Los Galacticos jilid pertama muncul pada kurun waktu 2000 hingga 2006, ketika masa kepresidenan periode pertama Florentino Perez.

Bintang-bintang dunia sekelas Zinedine Zidane, Ronaldo Nazario, David Beckham, Fabio Cannavaro, Luis Figo, Michael Owen, hingga Ruud van Nistelrooy diboyong Florentino Perez menuju Madrid.

Dengan nama-nama bintang tersebut, tak menjamin Los Blancos selalu panen trofi di setiap musim. Namun Florentino Perez tetaplah Florentino Perez.

Pria asal Spanyol itu juga merupakan pebisnis kelas wahid yang mampu memanfaatkan nama-nama bintang itu untuk menjadikan Real Madrid sebagai brand dalam sepak bola.

Rasa-rasanya belum afdol jika pemain berlabel bintang jika belum berseragam Los Blancos. Sederhananya Perez menciptakan pasar dengan moto tersebut.

Projek Los Galacticos jilid dua kemudian muncul pada 2009 ketika dua pemain peraih gelar Ballon D'or dalam dua edisi terakhir yakni Ricardo Kaka dan Cristiano Ronaldo didatangkan secara bersamaan dalam satu periode bursa transfer.

Bukan cuma Kaka dan Ronaldo, nama-nama sekaliber Xabi Alonso dan Karim Benzema juga didatangkan ke Santiago Bernabeu.

Lalu secara berangsur ditambah kehadiran pemain seperti Luka Modric, Angel di Maria, Mesut Ozil, Gareth Bale, Toni Kroos, James Rodriguez, hingga Isco.

Di masa Los Galacticos jilid dua Los Blancos menjadi tim yang digdaya dengan membuka puasa gelar Liga Champions yang terakhir kali diraih pada musim 2001-2002 mampu diperoleh kembali pada musim 2013-2014.

Kesuksesan era Los Galacticos jilid dua ini juga berlanjut ketika menjadi tim pertama yang meraih gelar Liga Champions dalam kurun waktu tiga musim berturut-turut yang diperoleh mulai dari musim 2016, 2017, dan 2018.

Segudang prestasi tersebut yang mengilhami manajemen Real Madrid untuk bergerak cepat membangun Los Galacticos jilid tiga dengan mendatangkan sejumlah pemain berlabel bintang seperti Jude Bellingham, Kylian Mbappe, Aurelien Tchouameni, Antonio Rudiger, Eduardo Camavinga, hingga Arda Guler.

Nama-nama tersebut akan disandingkan dengan pemain-pemain yang telah dipoles dari musim ke musim bersama klub seperti Vinicius Junior, Rodrygo Goes, dan Fede Valverde.

Era Baru El Real

Xabi Alonso menjadi pelatih Real Madrid yang diharapkan mampu membawa pemain-pemain berlabel bintang yang saat ini berada dalam skuad Los Blancos bisa mendominasi di setiap kompetisi.

Manajemen Real Madrid juga akan bergerak lebih aktif dalam bursa transfer musim panas ini untuk menggaet nama-nama pemain yang potensial menjadi bintang.

Real Madrid resmi menebus bek potensial Spanyol yang memperkuat klub Liga Inggris Bournemouth, Dean Huijsen pada bursa transfer musim panas ini.

Huijsen yang berposisi sebagai bek tengah menjadi rekrutan pertama Real Madrid di era Alonso. Rumor menyebut saat ini Real Madrid juga tengah memburu tanda tangan mantan jebolan akademi mereka yang saat ini memperkuat Benfica yakni Alvaro Carreras.

Carreras dipercaya oleh tim pemandu bakat Los Blancos menjadi salah satu pemain potensial yang akan memberikan warna baru di posisi bek sayap kiri Real Madrid.

Selain dua nama tersebut, terdapat pemain bintang Liverpool Trent Alexander Arnold (TAA) yang kemungkinan besar akan segera diperkenalkan sebagai rekrutan anyar Real Madrid.

Pemain yang berposisi sebagai bek sayap kanan ini telah mengumumkan perpisahannya dengan Liverpool musim ini.

TAA disebut telah menerima tawaran secara personal dengan Real Madrid dan dalam kurun waktu dekat akan diumumkan secara resmi sebagai pemain Los Blancos.

Xabi juga dikabarkan saat ini masih mengincar pemain yang berposisi sebagai bek tengah dan gelandang.

Di posisi bek tengah, nama bek Bayer Leverkusen Piero Hincapie semakin kencang dikaitkan dengan Real Madrid.

Lalu di posisi gelandang terdapat nama-nama seperti Enzo Fernandez, Nico Paz, hingga Franco Mastantuono yang jadi incaran Los Blancos.

Kehadiran pemain-pemain tersebut diharapkan mampu membuat kinerja dari Xabi Alonso kian impresif dengan menggondol sejumlah gelar, mengingat Real Madrid pada musim ini hanya bisa gigit jari tanpa satu pun memperoleh trofi.

Namun, ibarat pisau bermata dua. Projek Los Galacticos jilid tiga ini juga akan memakan korban dengan sejumlah nama-nama pemain santer dikabarkan akan ditendang dari Santiago Bernabeu.

Nama seperti Rodrygo Goes, David Alaba, Ferland Mendy, dan Fran Garcia dirumorkan mendekati pintu keluar Valdebebas (tempat latihan Real Madrid) mengingat kehadiran nama-nama pemain baru di dalam skuad saat ini.

Tapi segalanya kini ditentukan oleh tangan Xabi Alonso yang mempunyai wewenang dalam pemilihan pemain hingga keputusan mengejar pemain di bursa transfer dibandingkan periode sebelumnya di bawah Carlo Ancelotti.

Xabi Alonso datang ke Santiago Bernabeu dengan setumpuk pekerjaan. Bukan lagi sebagai pemain kelas bintang seperti pada tahun 2009 silam, tapi sebagai pelatih yang bertugas meramu para bintang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper