Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Final Liga Europa, Manchester United Vs Tottenham Hotspur, Siapa Jadi Juara?

Final Liga Europa akan mempeprtemukan dua klub asal Inggris Manchester United vs Tottenham Hotspur dalam laga bertajuk "All England Final".
Pemain Tottenham Hotspur bersama manajer Ange Postecoglou  /REUTERS-David Klein
Pemain Tottenham Hotspur bersama manajer Ange Postecoglou /REUTERS-David Klein

Bisnis.com, JAKARTA - Final Liga Europa akan mempeprtemukan dua klub asal Inggris Manchester United vs Tottenham Hotspur dalam laga bertajuk "All England Final".

Setan Merah melangkah ke final Liga Europa setelah menghajar Athletic Bilbao dengan agregat 7-1 dalam pertandingan babak semifinal yang leg keduanya berlangsung di Old Trafford, Manchester, Jumat.

Berstatus finalis menjadi catatan yang cukup membanggakan bagi tim asuhan Ruben Amorim di tengah rentetan hasil yang mengecewakan di tiga kompetisi domestik yakni di Liga Inggris, Piala FA, dan Carabao Cup.

Bruno Fernandes dan kawan-kawan masih punya sisa asa untuk bisa melangkah ke Liga Champions musim depan dengan syarat harus juara Liga Europa.

Setali tiga uang, Tottenham Hotspur yang juga kehilangan muka di tiga kompetisi domestik namun mampu menyisakan asa lewat Liga Europa.

Tim asuhan Ange Postecoglou tersebut melaju ke final setelah memukul mundur barisan Young Boys lewat agregat 5-1 di babak semifinal.

The Lily Whites menaruh asa untuk bisa kembali ke Liga Champions setelah gagal total baik di Liga Inggris, Piala FA, dan Carabao Cup.

Pertandingan Final Liga Europa, Manchester United vs Tottenham Hotspur akan berlangsung di Stadion San Mames, Bilbao, Spanyol (22/5), bakal menjadi pertaruhan muka dari kedua pelatih yakni Ruben Amorim dan Ange Postecoglou.

Amorim yang masuk di pertengahan musim menggantikan pelatih sebelumnya Erik Ten Hag, belum juga menunjukkan kapabilitasnya sebagai arsitek di kubu Setan Merah.

Permainan yang monoton, jarang mengganti formasi untuk beradaptasi gaya main lawan, hingga performa pasang surut dari Bruno Fernandes dan kawan-kawan menjadi persoalan yang tak terurai oleh Amorim.

Setidaknya dengan menggondol trofi Liga Europa membuat wajah Amorim akan selamat dari kekacauan yang terjadi musim ini.

Postecoglou justru dalam kondisi yang jauh lebih beresiko. Jika gagal, bukan tidak mungkin pelatih asal Australia tersebut akan dipecat oleh manajemen Tottenham.

Mantan pelatih Celtic tersebut memikul harapan untuk membawa Tottenham bisa setidaknya meraih satu trofi, sekaligus menutup paceklik trofi Tottenham setelah terakhir kali mengangkat trofi Piala Liga pada 24 Februari 2008.

Beda Nasib Manchester United di Premier League dan Liga Europa

Amorim datang ke Old Trafford dengan segudang persoalan yang tak bisa diselesaikan oleh Ten Hag.

Kedatangan manajer asal Portugal tersebut diharapkan bisa memberikan efek instan untuk mendongkrak Setan Merah di semua kompetisi.

Nyatanya Amorim memilih untuk bertaruh pada musim ini. Terjungkal di Liga Inggris dengan menempati peringkat ke-15, yang merupakan peringkat terendah Setan Merah sejak memasuki era liga modern, Premier League.

Mengenai nasib Manchester United di dua liga domestik juga sama-sama memprihatinkan. Di Piala FA, MU tersingkir di babak perempat final. Sedangkan di Carabao Cup, MU terjungkal juga di babak perempat final.

Dengan sisa harapan di Liga Europa, Amorim pun bertaruh dengan memberikan menit bermain yang lebih banyak kepada para pemain akademi di Liga Inggris. Tujuannya yakni meminimalisir resiko absennya pemain inti karena cedera di Liga Europa.

Pertaruhan tersebut nyatanya terbukti, Manchester United kini menjadi satu-satunya klub yang belum terkalahkan di kompetisi reguler Eropa yakni Liga Champions, Liga Europa, dan Liga Conference.

Di Inggris menjadi bulan-bulanan, tapi di Eropa setidaknya bisa menunjukkan wajah Setan Merah yang lama.

Setan Merah tampil garang di Liga Eropa dengan menjadi tim paling produktif sepanjang kompetisi.

Bruno Fernandes dan kawan-kawan total telah menghasilkan 35 gol di semua pertandingan, unggul selisih enam gol dari Olympique Lyonnais yang menempati tim terproduktif kedua.

Selain itu Manchester United di panggung ini mempunyai pemain di semua lini yang bisa mencetak gol.

Hal tersebut dibuktikan dari tiga top skor Setan Merah yakni Bruno Fernades (3 gol), Mason Mount (2 gol), dan Rasmus Hojlund (2 gol).

Namun di sisi pertahanan, MU juga tercatat sebagai tim yang sering dibobol lawan dengan total telah 18 kali gawang Andre Onana ditembus.

Final Liga Europa merupakan final pertama Manchester United di era Ruben Amorim.

Catatan finalis ini juga membuat Manchester United kembali masuk ke babak final usai terakhir kali pada musim 2020/2021.

Setan Merah yang tercatat melaju ke babak final Liga Europa sebanyak dua kali sebelumnya, hanya mampu menjadi jawara di musim 2016/2017 ketika menghajar Ajax Amsterdam.

Dengan catatan yang tak terlalu mentereng di final, tentu ini akan menjadi pembuktian bagi pelatih Portugal itu untuk menunjukkan bahwa dirinya punya kapabilitas membawa Manchester United menjadi jawara.

Pertaruhan Nasib Postecoglou di Tottenham

​​​​​​​Postecoglou selama melatih Tottenham dari musim 2023/2024 tak menunjukkan kesan istimewa.

Mantan pelatih Australia tersebut bahkan mencatatkan poin per pertandingan terendah sepanjang karirnya ketika menangani Tottenham.

Tottenham di tangan Ange Postecoglou tercatat telah memainkan 97 pertandingan di semua kompetisi dengan rerata meraih 1,57 poin per pertandingan.

Di musim ini bahkan Ange Postecoglou telah menelan total 23 kali kekalahan, meraih 25 kemenangan dan delapan imbang dari 56 pertandingan di semua kompetisi.

Postecoglou juga tak bisa berbuat banyak di kompetisi domestik. Son Heung Min dan kawan-kawan kini berada di peringkat ke-16. Lalu gugur di putaran keempat Piala FA. Nasib buruk berlanjut di Carabao Cup usai terhenti di babak semifinal.

Catatan tersebut tentu saja sangat mengkhawatirkan bagi pelatih berdarah Australia-Yunani itu untuk menuju pintu keluar karena didepak oleh pemilik Tottenham Daniel Levy.

Terlebih Daniel Levy yang terkenal sedikit pelit telah menggelontorkan uang banyak pada dua bursa transfer terakhir untuk membekali Ange Postecoglou membawa tim ini juara.

Tottenham total telah menggelontorkan 3,047 triliun Rupiah untuk mendatangkan pemain seperti Dominic Solanke, Archie Gray, Wilson Odobert, hingga Lucas Bergvall.

Final Liga Europa musim ini menandai final keempat Tottenham di kompetisi kasta kedua Eropa ini. Sebelumnya Tottenham melangkah ke final saat kompetisi masih bernama UEFA Cup pada tahun 1972, 1974, dan 1984.

Postecoglou dalam pertaruhan besar dalam karirnya untuk membawa ambisi bisa merebut gelar Liga Europa yang sudah 31 tahun lamanya tidak diboyong Tottenham.

Pria berusia 59 tahun tersebut tentu ingin menyelamatkan karir sekaligus menggondol trofi kompetisi Eropa pertamanya sepanjang karir kepelatihan.

Pertandingan "All England Final" yang keenam sepanjang sejarah keikutsertaan tim Inggris di kompetisi Eropa ini bukan hanya pertandingan perebutan gelar juara saja. Tetapi pertandingan ini sekaligus menjadi pertaruhan bagi kedua pelatih di masing-masing klub yang nasibnya bisa saja ditendang jika gagal membawa kejayaan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper