Bisnis.com, JAKARTA - PSIS Semarang bertekad menyapu bersih sisa laga dengan kemenangan untuk bertahan di Liga 1 Indonesia musim depan.
Kekalahan dari Bali United FC dengan skor 0-4 pada pekan ke-31 BRI Liga 1 2024/25 lalu membuat PSIS Semarang semakin terpuruk di papan bawah.
Caretaker pelatih PSIS, Muhammad Ridwan mengatakan bahwa semua laga yang ada wajib diamankan dengan poin maksimal termasuk melawan PSS Sleman, Jumat (9/5/2025) di Stadion Jatidiri.
“Semua pertandingan seperti final untuk sekarang ini, sehingga kami mencoba mempersiapkan sangat spesial. Karena kami tak hanya mendapatkan poin, namun harus menang dan saat ini semua pemain fokus menghadapi PSS,” kata M Ridwan.
PSIS saat ini berada di peringkat terakhir alias juru kunci kompetisi BRI Liga 1 2024/25. Bahkan saat ini klub berjuluk Laskar Mahesa Jenar mencatat rentetan hasil buruk dengan 11 laga beruntun tak pernah menang.
Rinciannya adalah mencatat 4 kali imbang dan 7 kali menelan kekalahan di 11 laga terakhirnya. Sebuah hasil yang tentunya sangat mengecewakan bagi tim dan suporter PSIS.
Baca Juga
Dari 31 laga yang sudah dijalani, PSIS baru mengoleksi nilai 25. Sama dengan nilai PSS Sleman yang ada satu strip di atas atau posisi ke-17.
Di sisi lain, M Ridwan juga berbicara tentang pertandingan lawan Bali United yang sempat meninggalkan beberapa pertanyaan setelah dua gol lawan tercipta dari bunuh diri para pemain tim berjuluk Mahesa Jenar.
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, pada Kamis (1/5) pekan lalu, gol pertama Serdadu Tridatu yang bertindak sebagai tuan rumah tercipta di menit 22 lewat gol bunuh diri bek PSIS, Joao Ferrari.
Niat pemain asal Brasil itu menghalau bola, justru menghujam ke dalam gawang PSIS sendiri.
Begitu juga gol kedua Bali United yang tercipta lewat gol bunuh diri pada menit ke-51. Pemain PSIS, Ridho Syuhada yang mencoba menghalau umpan silang lawan di kotak penalti, namun bola sepakannya justru meluncur deras ke gawang kiper Adi Satryo.
Ridwan percaya bahwa kedua pemain yang melakukan gol bunuh diri tidak melakukannya secara sengaja.
“Saya pun pernah melakukan gol bunuh diri ya, kalau kita melihat siapa yang melakukan gol bunuh diri itu adalah dua pemain yang tanda kutip mereka pemain yang dari sisi agamanya mereka kuat,” ucap M Ridwan.
Menurut legenda hidup PSIS itu, keduanya hanya tidak dalam posisi yang tepat saja. “Mereka hanya kurang beruntung saja di waktu dan tempat yang kurang pas,” pungkasnya.