Bisnis.com, JAKARTA - Pelatih sepak bola senior, David Moyes resmi kembali meramaikan Liga Premier Inggris setelah ditunjuk melatih Everton lagi, alias ke klub yang sempat mengharumkan namanya pada satu dekade silam.
Penunjukkan Moyes beriringan dengan pemecatan pelatih Sean Dyche oleh manajemen Everton pada Kamis (9/1/2025), sekaligus tercatat sebagai langkah perdana pemegang saham baru Everton, Friedkin Group atas pemenuhan janjinya untuk membenahi klub.
Sekadar info, grup konglomerasi asal Amerika Serikat (AS) yang juga pemegang saham klub Liga Italia (Serie A) AS Roma itu tercatat resmi membeli 98,8% saham Everton pada Desember 2024.
Executive Chairman Everton Marc Watts menilai sosok Moyes dirasa tepat untuk memperbaiki performa tim terkini, sekaligus memuluskan transisi kepindahan markas Everton dari stadion Goodison Park ke stadion ikonik di dermaga Sungai Mersey Kota Liverpool, Bramley-Moore Dock.
"Dengan pengalaman sempat melatih Everton lebih dari satu dekade, dia adalah sosok pemimpin yang tepat untuk menuntaskan musim terakhir yang manis di Goodison Park, sebelum beranjak ke stadion baru. Kami antusias bekerja dengan David untuk membawa era baru buat Everton," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (11/1/2025).
Sementara itu, Moyes pun mengaku antusias kembali ke Everton, terlebih untuk membantu Friedkin Group sebagai pemilik baru, dalam rangka membangun lagi Everton yang selama tiga tahun belakangan ini selalu bertarung di papan bawah Liga Premier Inggris, menghindari zona degradasi.
Baca Juga
"Senang bisa kembali! Saya sangat menikmati 11 tahun yang menyenangkan dan sukses bersama Everton, sehingga saya tak pernah ragu ketika ada kesempatan untuk bergabung kembali ke klub ini," ungkapnya.
Sekadar info, pria yang pernah mengemban kursi pelatih kepala Everton pada musim 2002 sampai 2013 itu sempat mengantarkan klub menjadi salah satu klub papan atas Liga Premier Inggris di tengah era dominasi 4 klub, yaitu Manchester United (MU), Arsenal, Chelsea, dan Liverpool yang kala itu selalu bergantian memuncaki posisi teratas.
Moyes juga mengamankan medali perunggu dalam final FA Cup untuk Everton pada musim 2008-2009, dan terlibat membesarkan nama-nama legendaris di kancah Liga Premier Inggris karena ketajamannya dalam membeli pemain, seperti Mikel Arteta, Tim Cahill, Romelu Lukaku, Marouane Fellaini, Leighton Baines, John Stones, Seamus Coleman, hingga Wayne Rooney.
Berikut fakta unik perjalanan karier kepelatihan David Moyes:
- Karier Panjang di Inggris
Karier kepelatihan Moyes berawal dari kesuksesannya menyelamatkan Preston North End dari zona degradasi Divisi Dua Liga Inggris musim 1997-1998. Setahun kemudian, Moyes justru membawa klub asuhannya promosi ke Divisi Championship dengan status juara Divisi Dua Liga Inggris.
Memasuki musim 2002, Moyes ditunjuk pelatih Everton dan bertahan sampai 11 tahun kemudian, sehingga tercatat menjadi pelatih terlama buat klub.
Setelahnya, Moyes sempat berada pada periode suram. Moyes ditendang dari MU karena gagal memenuhi ekspektasi selama menjadi pelatih kepala menggantikan Sir Alex Ferguson pada musim 2013-2014.
Moyes kemudian terbang ke Spanyol untuk melatih Real Sociedad, itu pun hanya bertahan setahun saja karena performanya dianggap buruk. Musim berikutnya, Moyes ganti setahun menukangi Sunderland.
Karier Moyes mulai cemerlang lagi setelah melatih West Ham United pada musim 2017-2018 dan 2019-2024, lewat mengantarkan klub London itu menjadi jawara UEFA Europa Conference League pada musim 2022-2023. Prestasi ini membawa West Ham merasakan piala lagi setelah 43 tahun sebagai klub medioker.
Karena perjalanan panjangnya di Tanah Britania, saat ini Moyes menempati peringkat ketiga pelatih dengan laga terbanyak di Liga Premier Inggris dengan 697 laga, setelah Arsene Wenger (828 laga) dan Sir Alex Ferguson (810 laga).
Bedanya, kalau Wenger hanya melatih Arsenal dan Sir Alex hanya melatih MU, capaian Moyes itu terbagi untuk Everton (427 laga), West Ham (198 laga), Sunderland (38 laga), dan MU (34 laga).
Oleh sebab itu, Moyes yang pada tahun ini akan berumur 62 tahun berpotensi masih akan mengumpulkan pundi-pundi laga di Liga Premier Inggris bersama Everton sampai mendekati capaian Wenger dan Sir Alex.
Sempat Jadi 'The Chosen One'
Prestasi Moyes membawa Everton rutin memperebutkan posisi ke-5 di Liga Premier Inggris, serta ketajamannya melihat pemain bagus di tengah bujet klub yang pas-pasan, membuat dirinya sempat menyabet gelar pelatih terbaik selama beberapa tahun versi League Managers Association (LMA).
Tak heran, Sir Alex kepincut menunjuk langsung Moyes sebagai penggantinya ketika dirinya memutuskan pensiun sebagai pelatih kepala MU pada musim 2013, setelah 21 tahun menukangi Setan Merah.
Penggemar MU pun secara umum antusias, sebab Moyes terkenal bisa membuat skuad pas-pasan Everton menjadi 'Giant Killer', mengalahkan klub-klub papan atas.
Bahkan, Everton era Moyes juga dianggap salah satu penyebab kegagalan MU meraih gelar juara liga pada musim 2011-2012, sehingga Manchester City bisa mendapatkan juara era Liga Premier Inggris perdananya hanya dari keunggulan selisih gol.
Oleh karenanya, spanduk-spanduk bertuliskan 'The Chosen One' lengkap dengan fotonya pun bertebaran di Old Trafford. Gambaran bahwa pendukung MU percaya Moyes bisa melanjutkan tradisi juara Sir Alex.
Awal kepelatihan Moyes pun tampak menjanjikan, lewat kemampuannya membawa pulang piala FA Community Shield setelah mengalahkan Wigan Athletic dengan skor 2-0 di Stadion Wembley.
Nahas, setelah musim berjalan, prestasi MU jeblok. Dari total 38 pertandingan, MU hanya menang 19 laga, seri 7 laga, dan kalah 12 laga. Jelang akhir musim, spanduk 'The Chosen One' buat Moyes diganti menjadi 'The Wrong One' oleh para suporter.
Akhirnya, MU hanya mentok bertengger di posisi ke-7, bahkan tak masuk zona liga eropa karena berada di bawah Everton dan Tottenham Hotspur. Capaian ini membuat MU menjadi salah satu klub dengan peringkat terburuk setelah menjadi juara liga, setara dengan Blackburn Rovers di era 1994-1995.