Bisnis.com, BANDUNG - Bek Persib Bandung Achmad Jufriyanto mengatakan, perjuangan timnya di Liga 1 2024-2025 akan jauh lebih berat dibandingkan musim lalu.
Pasalnya, selain berambisi untuk mempertahankan titel juaran di Liga 1, Persib juga akan bertarung di AFC Champions League Two (ACL 2).
Jupe, sapaan akrab Jufriyanto, mengatakan semua peserta Liga 1 2024-2025 pasti mempersiapkan timnya untuk bisa menggeser posisi Maung Bandung dari pemegang takhta.
Kendati demikian, situasi itu menurutnya harus menjadi motivasi tambahan bagi pemain untuk bekerja lebih keras lagi.
"Tantangannya lebih berat. Karena kami juara, semua tim akan berusaha bagaimana caranya merebut gelar itu dari kami. Selain itu, kami juga harus main di ACL 2. Jadi secara tantangan akan lebih berat. Kami juga harus berusaha berprestasi di ACL 2," kata Achmad Jufriyanto.
Menurutnya Persib harus mempersiapkan banyak hal dalam mengarungi Liga 1 dan ACL 2 secara bersamaan. Termasuk dengan meningkatkan persiapan mental dan fisik untuk dapat meraih hasil terbaik dalam setiap laga.
Baca Juga
Saat ini, Jupe tidak hanya berstatus sebagai pemain Persib saja. Namun, dia juga kini diberi tugas untuk menjadi staf pelatih.
Amanah tersebut diemban Jupe bersama Persib di Liga 1 2024-2025 berdasarkan instruksi dari pelatih Pangeran Biru, Bojan Hodak.
Bek yang merasakan gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2014 dan Liga 1 2023-2024 ini mengatakan, peran tersebut sudah mulai dijalani sejak musim lalu.
Jupe mengatakan, banyak proses adaptasi yang harus dilakoninya untuk peran gandanya pada musim depan.
"Dari musim lalu sebenarnya sudah dijalani. Prosesnya tidak langsung tiba-tiba, terima, lalu oke, ada tahapan. Menuju ke sana iya [asisten pelatih], tapi prosesnya harus saya jalani," ucap Jupe.
Jupe mengatakan, untuk musim ini dirinya masih menunggu instruksi pelatih kepala mengenai tugas detail yang harus ia lakukan.
"Perannya kurang tahu saya. Perannya sedikit banyak tidak jauh beda dengan musim lalu, cuma mungkin tahun ini masih menunggu arahan dari head coach [Bojan Hodak]," pungkasnya.