Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Indonesia Open 2023, Butet/Owi Beri Saran Penting kepada Atlet

Legenda bulu tangkis Indonesia Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad menyampaikan saran untuk pergelaran Indonesia Open 2023 yang akan dilaksanakan mulai pekan depan.
Atlet bulu tangkis Liliyana Natsir / Bisnis - Akbar Evandio
Atlet bulu tangkis Liliyana Natsir / Bisnis - Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA – Legenda bulu tangkis Indonesia Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad menyampaikan sejumlah saran untuk pergelaran Indonesia Open 2023 yang akan dilaksanakan mulai pekan depan.

Menurutnya, untuk dalam menghadapi kejuaraan yang bakal berlangsung pada 13-18 Juni 2023 di Istora Senayan, Jakarta, atlet Indonesia memiliki keunggulan sebagai tuan rumah untuk bisa tampil lebih maksimal.

Apalagi jargon "ea ea ea" yang menjadi ciri khas dan dapat meningkatkan semangat para atlet hanya ditemui di Tanah Air.

"Kadang-kadang dari negara lain itu grogi loh main di Indonesia karena diteriakin 'ea hu ea' begitu. Nah, Itu kesempatan buat kita sebaagai tuan rumah, buat ngalahin mereka di sini. Karena kita didukung oleh suporter yang aduh sangat luar biasalah," kata Liliyana Natsir kepada Bisnis, Sabtu (10/6/2023)

Wanita yang akrab disapa Ci Butet itu mengamini bahwa dalam laga kejuaraan level HSBC BWF World Tour Super 1000 yang memperebutkan total hadiah US$1.250.000 tentunya akan hadir banyak lawan yang berat.

Atlet peraih emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 ini mengingatkan agar bekerja keras untuk mengamankan posisi kualifikasi Olimpiade Paris 2024 mendatang.

"Jadi butuh kerja keras banget, itu satu note banget dari saya untuk mereka. Ekstra banget karena untuk mengejar qualified dulu Olimpiade, dan kalau bisa masuk di top empat," ujarnya.

Di sisi lain, dia juga menyarankan agar pebulu tangkis Indonesia dapat meraih hasil maksimal dalam berlaga, maka sebaiknya setiap pemain, pelatih, dan federasi harus mulai cerdik memilih turnamen yang akan diikuti.

Penyebabnya, hal tersebut penting dilakukan agar atlet dapat menjaga kondisi fisik sehingga bisa tampil lebih maksimal di setiap kejuaraan karena tidak diforsir dengan turnamen beruntun yang hadir setiap pekan.

"Satu lagi, sekarang harus pintar-pintar memilih pertandingan ya. Ya kalau beruntun lima [turnamen] gitu kayaknya hampir susah untuk bisa konsisten terus. Jadi mungkin harus komunikasi dengan pelatih. Penghitungan poinnya gimana, ada yang hilang harus ditambahkan di mana, kalau kita ikut semua ya atlet juga manusia, mereka juga kepengin bertanding terus tetapi kan fisik dan konsentrasi juga pasti mengalami [penurunan]," tuturnya.

Liliyana pun melihat bahwa saat ini jadwal pertandingan yang ada memang lebih padat apabila dibandingkan saat dirinya masih aktif bermain. Sehingga, memang diwajibkan adanya strategi khusus mengenai pemilihan turnamen yang diikuti.

"Waktu itu saya rata-rata dua turnamen [yang beruntun], tetapi beda kan sekarang. Keadaan sekarang kan beruntun, kalau kita enggak ikut bisa kehilangan banyak poin dan ranking juga. Makanya itu harus ada strateginya. Mereka mau turun ke [Super] 300 naik ke 750, atau nanti yang 1000 ikut tapi yang ini enggak ikut ya itu strategi juga. Sehingga enggak mubazir. Rentan cedera juga kan buat si atlet kalau ikut semua turnamen," tandas Butet.

Di sisi lain, Tontowi pun melihat peluang atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Dia pun memberikan tips bagi atlet muda agar konsisten di setiap turnamen dengan memiliki target yang jelas.

"Ya, kalau menurut saya untuk atlet-atlet kita ya bolehlah kita target ke Olimpiade. Namun, saran dari saya buat adik-adik konsentrasi atau fokus saja pada satu satu turnamen, jangan targetnya mereka itu Olimpiade, tapi kejuaraan-kejuaraan di depan mata mereka lupa," imbuhnya.

Senada dengan pendapat Butet, Owi panggilan akrab Tontowi pun menyebut bahwa kemampuan untuk menjaga kondisi fisik, terutama setelah mengikuti sejumlah turnamen dalam waktu relatif singkat, menjadi tantangan terbesar atlet tim Merah Putih ke depannya.

"Jadi kalau saran dari saya, latihan konsisten, harus semangat, harus kerja keras dan mereka juga harus satu demi satu pertandingan aja dulu gitu. Misalnya kaya di Indonesia Open, mereka fokus aja dulu ke sana, mereka dapat hasil yang maksimal baru satu lagi, satu lagi, gitu. Semoga mereka bisa masuk ke Olimpiade," pungkas Tontowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper