Drama Dualisme
Bagi timnas hoki indoor putra dan putri Indonesia, penampilan di Kamboja menjadi yang pertama setelah kali terakhir tampil pada Sea Games XXIX/2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Kala itu, skuad Merah Putih meraih perak baik pada sektor putra maupun putri. Pada sektor putra, Indonesia kalah dari Malaysia pada pertandingan perebutan emas dengan skor 1-5. Sementara tim putri harus rela menjadi runner-up usai kalah dari Thailand dengan skor 1-4.
Kemudian, karena adanya dualisme di tubuh induk organisasi hoki yakni antara Federasi Hoki Indonesia (FHI) dan Persatuan Hoki Seluruh Indonesia (PHSI) membuat skuad Merah Putih absen pada Sea Games XXX/2019 di Filipina.
Persoalan dualisme tersebut berdampak buruk bagi timnas hoki Indonesia di kancah internasional. Pengurus seluruh cabang olahraga pun harus belajar dari persoalan hoki ketika itu. Kini, FHI yang menaungi hoki Indonesia.
Pada Sea Games XXXI/2021 yang bergulir di Vietnam, tahun lalu, cabang hoki tidak dipertandingkan. Dengan lama tak bertanding pada pesta olahraga dua tahunan tersebut, tak ayal Indonesia haus akan gelar juara pada Sea Games 2023.
Pada Sea Games 2023, skuad Merah Putih berisikan pemain sarat pengalaman. Untuk tim putra, Indonesia memiliki Kusuma Ilham, Prawesti Candra, Rahman Ferdian, Firdaus Muhammad, Nugraha Fajar, Santoso Prima, Fajar Alam, Priliandro Revo, Alfiana Muhamad, Guntara Andrea, Leksono Adi, dan Rahmad Astri.
Sementara untuk sektor putri, pemain yang diturunkan adalah Aulia Rahma Dwi, Zulita, Purbasari Citra, Patmawati, Risdiyanti Winda, Since Novita, Sugiarti Nuraini, Melis Ai, Wardani Desi, El Islamy Annur, Florentina Selly, dan Krismonita Putri.
Pada Sea Games 2023 tim putri harus puas dengan medali perunggu setelah menempati peringkat ketiga klasemen grup dengan mengoleksi 9 poin. Emas menjadi milik Thailand yang mengalahkan Malaysia melalui penalty shoot-out dengan 2-1 setelah pada babak reguler berakhir dengan skor 0-0.