Bisnis.com, JAKARTA - Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menghormati keputusan Flandy Limpele yang mundur dari jabatannya sebagai pelatih ganda campuran Pelatnas Cipayung.
"Saya menghormati keputusan coach Flandy yang memilih meninggalkan Pelatnas Cipayung untuk melatih ke negara lain," kata Alex Tirta lewat informasi resmi PP PBSI di Jakarta, Rabu.
Flandy yang belum genap satu tahun menukangi sektor ganda campuran nasional memutuskan untuk hengkang dan bergabung ke Asosiasi Bulutangkis Hong Kong dengan jabatan kepala pelatih sektor ganda.
Sebelumnya turut beredar kabar bahwa kepergian Flandy tersebut akibat tak mendapat kesempatan untuk menduduki posisi kepala pelatih ganda campuran utama yang kosong selepas ditinggalkan Nova Widianto.
Menyikapi kabar tersebut, PBSI menjelaskan bahwa sejak awal disebutkan Flandy memang hanya bertanggung jawab sebagai pelatih pelatnas pratama.
"Sebab sesuai komitmen awal saat Flandy datang bergabung ke Pelatnas Cipayung pada awal 2022, dia memang bersedia diberi tanggung jawab sebagai pelatih pelatnas pratama," ungkap Alex menegaskan.
Baca Juga
Bahkan PBSI kembali mempertanyakan komitmen Flandy yang bersedia untuk melatih pemain-pemain muda di pelatnas pratama, namun kini justru meninggalkan posnya ke negara lain.
"Dari awal tidak pernah ada pembicaraan atau janji PBSI akan menarik dia sebagai kepala pelatih pelatnas utama. Dia mungkin lupa, coach Flandy sendiri juga sudah berkomitmen dan bersedia untuk melatih pemain-pemain muda di pelatnas pratama," kata Alex menegaskan.
Meski menghormati keputusan Flandy, namun Alex secara pribadi juga menilai sikap tersebut kurang adil bagi atlet-atlet muda ganda campuran.
"Soal keputusannya tiba-tiba melatih ke negara lain, rasanya itu juga kurang fair. Dia tidak pernah memberitahukan ke PBSI pada bulan-bulan sebelumnya. Tahu-tahu dengan diam-diam dia menerima pinangan negara lain dan kemudian baru mengirim surat pengunduran diri," sebut Alex.