Bisnis.com, SOLO - Founder Football Institute, Budi Setiawan, meminta pencalonan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menpora Zainudin Amali jangan disangkutpautkan dengan politik.
Dua menteri Kabinet Indonesia Maju yakni Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dan Menteri BUMN Erick Thohir maju sebagai calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027.
Menpora Zainudin Amali mendapat dukungan pemilik suara atau voters untuk maju sebagai pengurus PSSI bersama Menteri BUMN Erick Thohir.
Menurut pendiri Football Institute Budi Setiawan, Zainudin Amali dan Erick Thohir maju murni untuk memajukan sepak bola Indonesia. Pencalonan Menpora dan Menteri BUMN, lanjut Budi Setiawan, seharusnya tidak dipolitisasi.
"Menurut saya ini sudah bukan game sepak bola. Isunya sudah bergeser ke non sepak bola (politik), dan itu mencederai semangat sportivitas, pluralisme, persatuan dan integritas dalam sepak bola," kata Budi Setiawan dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/1/2023).
Erick Thohir dan Zainudin Amali adalah dua menteri yang ikut dalam kontestasi Ketum dan Waketum PSSI periode 2023-2027.
Baca Juga
"Menurut kami justru masyarakat berekspektasi kepada pemerintah agar secara serius membenahi sepak bola nasional, terutama pasca Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan jiwa. Tragedi Kanjuruhan ini merupakan titik nadir dari kesabaran masyarakat yang telah cukup bersabar melihat kondisi persepakbolaan kita hari ini," ucap Budi.
Budi mengatakan, kehadiran dua menteri dalam bursa pengurus PSSI itu menunjukkan bahwa pemerintah berusaha menjawab ekspektasi besar masyarakat dengan keseriusan membenahi sepak bola dari top level.
"Keduanya tentu telah memperoleh izin dari Presiden Jokowi untuk menyelesaikan PSSI secara serius dan menyeluruh," tutur Budi.
Menurut Budi, kehadiran kedua menteri ditambah satu orang wakil menteri dalam bursa Ketum, Waketum dan Anggota Komite Eksekutif PSSI menunjukkan tren meningkatnya ekspektasi atau harapan stakeholder ke pemerintah.
Hal itu juga perlu dilihat ini sebagai langkah serius Presiden Jokowi untuk membenahi kinerja dan kompetensi pengurus PSSI secara khusus dan persepakbolaan nasional secara umum.
Diharapkan dengan posisinya sebagai pejabat publik yang memiliki jejaring kerja kemitraan luas akan mempermudah proses penyelesaian masalah sepak bola kita.
Lebih dari itu, para menteri ini juga bukan orang baru dalam dunia olahraga dan kepemudaan.
"Erick Thohir punya pengalaman dan kapasitas manajerial sepak bola modern. Dan utamanya Zainudin Amali yang dinilai cukup senior dan pandai dalam membuka jaringan komunikasi dan kolaborasi dengan banyak pihak khususnya di dalam negeri," tutur Budi Setiawan.