Bisnis.com, JAKARTA - Mantan pemain Timnas Belanda Marc Overmars terlilit skandal yang memaksa dirinya harus mundur dari posisi Direktur Sepak Bola Ajax.
Overmars, 48 tahun, dituding telah mengirim "serangkaian pesan yang tidak pantas" kepada rekan-rekan wanita. Ajax sudah menyelidiki kasus ini dan sudah mendapatkan pengakuan dari Overmars.
Setelah berdiskusi dengan CEO Ajax Amsterdam, Edwin van der Sar, Overmars akhirnya memutuskan mundur dari jabatannya.
Saat mengumumkan keputusannya, Overmars, yang ikut memenangkan Liga Champions bersama Ajax pada 1995 sebelum bermain untuk Arsenal dan Barcelona, mengatakan bahwa dia "malu" dengan perilakunya.
"Saya malu. Pekan lalu saya dihadapkan dengan laporan tentang kelakuan saya dan bagaimana ini sampai ke orang lain," kata pemain internasional 86 kali itu dalam sebuah pernyataan.
"Sayangnya, saya tidak menyadari bahwa saya melewati batas dengan ini, tetapi itu menjadi jelas bagi saya dalam beberapa hari terakhir. Tiba-tiba saya merasakan tekanan yang sangat besar. Saya minta maaf."
Dia menambahkan, "Perilaku ini tidak dapat diterima. Saya sekarang melihat itu juga. Tapi sudah terlambat. Saya tidak melihat pilihan lain selain keluar dari Ajax. Ini juga berdampak besar pada situasi pribadi saya. Itu sebabnya saya meminta semua orang untuk meninggalkan saya dan keluarga saya sendiri."
Overmars menjabat sebagai direktur sepak bola di Ajax sejak musim panas 2012. Karena kesuksesannya, kontraknya baru diperbahaui hingga 2026.
Selama ia menjadi staf belakang layar, Ajax berhasil menembus semifinal Liga Champions 2019 dan final Liga Europa 2017.
Overmars dianggap berperan besar dalam membangkitkan kembali klub Liga Belanda itu. Ketika dia menjabat, pagu gaji pemain dibebaskan. Ajax pun mampu menghadirkan pemain bintang seperti Dusan Tadic, Daley Blind, dan Sébastien Haller.
Overmars juga berperan besar atas keberhasilan Ajax menjual pemain seperti Frenkie de Jong, Matthijs de Ligt, Hakim Ziyech, dan Donny van de Beek dengan nilai penjualan yang tinggi. Ia belakangan sempat dihubungkan dengan sejumlah klub yang berminat memakai jasanya, termasuk Manchester United an Newcastle United.
Ketua Dewan Pengawas Ajax Leen Meijaard menggambarkan Overmars sebagai "direktur sepak bola terbaik yang dimiliki Ajax".
Tetapi dia menambahkan, "Ini menghancurkan bagi para wanita yang harus berurusan dengan perilaku itu. Ketika kami mendengar berita tentang ini, kami segera bertindak, dengan hati-hati mempertimbangkan dan menimbang apa yang terbaik untuk dilakukan."
"Sayangnya, dia benar-benar melewati batas, jadi melanjutkan tugas sebagai direktur bukanlah pilihan, karena dia mengenali dirinya sendiri. Ini sangat menyakitkan bagi semua orang."
Dalam karier bermainnya, Marc Overmars mewakili Timnas Belanda di empat turnamen besar -- Piala Dunia 1994 dan 1998 serta kejuaraan Eropa 2000 dan 2004.