Rekan Safuwan, Irfan Fandi mendapatkan kartu merah secara langsung pada menit ke-67. Anak dari pesepakbola legendaris Singapura, Fandi Ahmad itu diusir setelah melakukan pelanggaran terhadap Irfan Jaya yang mencoba masuk ke area kotak penalti Singapura.
Sikut Fandi terlihat menghantam wajah Irfan Jaya yang berpeluang berhadapan satu lawan satu dengan penjaga gawang Hassan Sunny jika lolos. Dalam aturan FIFA, pelanggaran seperti itu memang dikategorikan sebagai pelanggaran berat yang layak mendapatkan kartu merah.
"Seorang pemain bisa dikeluarkan jika menghalagi peluang mencetak gol yang jelas dari lawan dengan pelanggaran," tulis hukum ke-12 Law of the Game FIFA.
Pelanggaran Hassan Sunny terhadap Irfan Jaya juga jelas termasuk ke dalam kategori pelanggaran yang layak diberikan kartu merah. Pasalnya, pelanggaran itu dilakukan di luar kotak penalti saat Irfan telah mampu membuat bola melewati penjaga gawang Singapura itu.
Selain itu, pelanggaran itu juga termasuk ke dalam kategori permainan yang berbahaya karena Sunny jelas mengincar kaki Irfan untuk menghentikannya.
"Jegalan atau tantangan yang membahayakan keselamatan lawan atau penggunaan kekerasan atau kebrutalan yang berlebihan harus diberi sanksi sebagai pelanggaran serius," tulis aturan FIFA itu.
"Setiap pemain yang menerjang lawan dalam mencoba menghalangi bola dari depan, dari samping atau dari belakang menggunakan satu atau kedua kaki, dengan kekuatan yang berlebihan atau membahayakan keselamatan lawan bersalah karena melakukan pelanggaran serius."