Bisnis.com, JAKARTA - Final Euro 2020 antara Italia dan Inggris yang digelar di Stadion Wembley, Senin (12/7/2021) dini hari, bisa saja berakhir dengan adu penalti. Lantas siapa yang akan menang? Data statistik memihak Inggris, tapi Italia memiliki faktor kunci.
Laman UEFA mengulas khusus kemungkinan terjadinya adu penalti dalam partai puncak Piala Eropa kali ini. Mereka menekankan ketika kata "adu penalti" muncul, memori buruk kerap muncul dalam bayangan para suporer Timnas Inggris. Itu tak mengherankan. Adu penalti telah menjadi penyebab kegagalan Inggris di Piala Dunia 1990, 1998 dan 2006; jua di Euro 1996, 2004 dan 2012.
Tapi, data statistik sebelumnya bisa membuat para suporter Three Lions lebih rileks. Patut dicatat, pada Euro 2020 ini Italia sudah melewati satu adu penalti. Mereka lolos dari semifinal setelah menang tostosan 4-2 dari Spanyol, setelah bermain 1-1 hingga babak perpanjangan waktu.
Ini, fakta yang penting buat Inggris, dalam sejarah Piala Eropa tak ada tim yang pernah bisa memenangi dua adu penalti dalam satu turnamen. Ketika dua adu penalti dijalani, tim yang bersangkutan biasanya harus menelan kekecewaan.
Simak datanya:
Euro 1996: Prancis, menang 5-4 vs Belanda (perempat final); kalah 6-5 vs Republik Ceko (semifinal).
Euro 1996: Inggris, menang 4-2 vs Spanyol (perempat final); kalah 6-5 vs Jerman (semifinal).
Euro 2016: Polandia, menang 5-4 vs Swiss (16 besar); kalah 5-3 vs Portugal (perempat final).
Euro 2020: Swiss, menang 5-4 vs Prancis (16 besar); kalah 3-1 vs Spanyol (perempat final)
Euro 2020: Spanyol, menang 3-1 vs Swiss (perempat final); kalah 4-2 vs Italia (semifinal).
Fakta lain menguntungkan Inggris. Kiper mereka, Jordan Pickford, telah menginspirasi tim untuk memenangkan adu penalti di dua turnamen terakhir mereka. Mereka menang atas Kolombia di Piala Dunia 2018 dan di final UEFA Nations League 2019, ketika ia juga mencetak gol melawan Swiss di perebutan tempat ketiga.
Baca Juga
Kiper Everton itu ttampil mencorong saat adu penalti dilakukan. Ia telah menggagalkan sembilan dari 42 penalti yang dia hadapi.
Namun, dua faktor itu juga tak bisa jadi jaminan. Timnas Italia bisa saja menjadi tim pertama yang membuat sejarah dengan memenangi dua adu penalti dalam satu Piala Eropa. Mereka memiliki modal untuk itu, yakni sosok Gianluigi Donnarumma.
Donnarumma telah menghadapi 40 tendangan penalti selama karier seniornya. Ia mampu membendung 14 di antaranya. Penyelamatannya mencapai 35 persen, rekor dibandingkan kiper lain sejauh ini. Keberhasilan memblok tembakan Alvaro Morata di semifinal juga memastikan dia tampil sempurna dalam adu penalti untuk klub dan negara: empat kemenangan dari empat adu penalti.
Jadi, saat final Euro 2020 berlangsung hingga adu penalti, kedua suporter tim finalis memiliki faktor yang layak memberi harapan, juga kecemasan.