Bisnis.com, JAKARTA - Leonardo Bonucci menyanjung tinggi kepemimpinan pelatih tim nasional Italia Roberto Mancini yang disebutnya menyuntik kepercayaan diri yang besar guna mengobati kekecewaan absen dari putaran final Piala Dunia 2018.
Mancini sejauh ini telah sukses merejuvenasi keperkasaan Gli Azzurri, yang akan tampil di final Euro 2020 melawan Inggris di Wembley, London, Senin (12/7/2021) dini hari, dan menurut Bonucci kemenangan di laga itu akan menjadi suntikan kegembiraan yang begitu dibutuhkan warga Italia.
"Kemenangan akan menjadi suntikan besar kegembiraan dan kepercayaan diri warga Italia," kata Bonucci dikutip dari laman resmi UEFA, Sabtu dini hari WIB.
"Sejak Mancini bergabung di timnas, saya langsung paham kami akan segera memulai lagi, setelah kekecewaan absen di Piala Dunia 2018.
"Dia bekerja keras dengan isi kepala kami, mengembalikan harga diri kami, serta menambahkan banyak kualitas untuk meraih kemenangan," ujarnya menambahkan.
Bonucci berkaca bahwa ia dan rekan-rekannya tidak akan percaya bisa berkesempatan tampil di final Euro jika diberitahu tiga tahun silam.
Baca Juga
Ia juga mengatakan bahwa penundaan Euro selama setahun turut membantu timnya menangguk banyak pengalaman penting agar lebih siap menjalani turnamen kali ini.
"Tiga tahun lalu, untuk mencapai final adalah sebuah utopia, tapi tambahan satu tahun pengalaman turut membantu kami," katanya.
"Selain itu bermain dengan banyak talenta muda di lini tengah membuat segalanya jadi lebih mudah," tutup Bonucci.
Kepercayaan terhadap talenta muda, terutama di lini tengah, diperlihatkan Mancini sejak penunjukannya mengorbitkan nama-nama seperti Nicolo Barella, Manuel Locatelli serta Matteo Pessina.
Kepercayaan itu berbuah manis lewat keberhasilan Mancini mematahkan rekor-rekor milik pelatih legendaris Italia Vittorio Pozzo seperti kemenangan beruntun dan rentetan pertandingan nirkalah.
Rekor yang kedua itu masih berlanjut hingga saat ini, di mana sampai semifinal Euro 2020 Mancini telah mendampingi Italia melewati 33 pertandingan tanpa merasakan kalah.
Tentunya rekor itu akan menjadi semakin manis bila Mancini mampu mengantarkan Italia menundukkan Inggris dan meraih trofi Eropa kedua setelah 1968.