Bisnis.com, JAKARTA – Mantan juara dunia tinju kelas berat Mike Tyson alias Malik Abdul Aziz mengaku rela jika harus melepaskan rekor juara dunia kelas berat termuda yang hingga saat ini masih dipegang atas namanya.
Tyson yang memulai karier sebagai petinju profesional pada usia 18 tahun resmi menyandang gelar juara dunia kelas berat termuda ketika baru berusia 21 tahun. Sabuk juara WBC (World Boxing Council) itu didapatkannya setelah menundukkan Trevor Berbick pada 1986 silam lewat TKO di ronde kedua.
Dalam acara bertajuk “Life Lessons from the Champ” bersama Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pada Jumat (2/20/2020) WIB, Tyson mengaku akan menghormati siapa pun yang berhasil memecahkan rekornya itu.
“Rekor memang ada untuk dipecahkan. Jadi, siapa pun di dunia ini yang memecahkan rekor saya, saya akan menghormatinya,” kata Tyson.
Setelah menyabet gelar juara dunia, karier Tyson berkembang pesat hingga berhasil menjadi petinju pertama di kelas berat yang secara bersamaan memegang sabuk juara WBA, WBC, dan IBF. Dia mencatatkan rekor 50 kali menang, dengan 44 di antaranya TKO, serta lima kali kalah.
Kepada Susi dia mengaku bahwa sederet prestasinya itu diraih karena dedikasinya yang luar biasa sebagai petinju.
Baca Juga
“Saya meraihnya berkat dedikasi penuh saya ke tinju. Saya tidak punya pacar juga tidak punya banyak teman. Saya dedikasikan hidup saya sepenuhnya ke tinju,” ungkapnya.
Namun, prestasinya di dunia tinju terjun bebas setelah dia terjerat hukum akibat masalah-masalah pribadinya hingga akhirnya dipenjara selama tiga tahun.
Meski banyak menuai kontroversi, karier Tyson sebagai petinju berlanjut hingga tahun 2005 saat ia menyerah TKO di ronde 7 atas Kevin McBride.
Kabar terbaru, dia siap kembali naik ring untuk pertarungan ekshibisi untuk mengumpulkan dana amal, meski di usianya yang 54 tahun. Rencananya, dia akan berhadapan dengan Ro Jones Jr pada 28 November.