Bisnis.com, JAKARTA – Sport tourism atau pariwisata olahraga dipandang sebagai salah satu yang perlu digenjot sebagai kekuatan utama menarik wisatawan dan memulihkan perekonomian yang tertekan pandemi corona.
"Kalau paket-paket wisata dikemas dengan baik dan diinformasikan ke mancanegara, pasti nilai jualnya akan banyak," kata Men teri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dalam webinar di Jakarta pada Selasa (8/9/2020).
Dalam pandangannya, Indonesia telat menggembangkan sport tourism dan pengelolaannya belum berjalan dengan baik, padahal Indonesia memiliki kekayaan alam beragam dan berlimpah.
Indonesia memiliki garis pantai 54.716 kilometer. Begitu pula dengan pegunungan serta iklim yang mendukung yang seharusnya membuat Indonesia memiliki kekuatan dalam mengembangkan sport tourism.
"Saya kira tersedia semuanya. Gunung-gunung kita untuk hiking, arum jeram, angin kita yang stabil untuk paralayang, ini adalah objek wisata olahraga yang potensial tapi kita belum kelola dengan baik," kata Menpora.
Dia mengakui Indonesia kalah langkah dengan negara tetangga seperti Thailand yang sudah memaksimalkan sport tourism dengan menjual paket wisata olahraga mulai dari tiket, akomodasi, olahraga, hingga wisata.
Sebaliknya Indonesia belum menyentuh potensi ini dan apabila mulai serius mengelola, bukan tak mungkin menjadi salah satu sumber pendapatan terbesar dalam pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi.
"Kita sadar bahwa negara-negara lain sudah mendorong sport tourism untuk pemasukan devisa," kata Menpora.