Bisnis.com, PADANG – PSIS Semarang menjalani laga tandang menghadapi Semen Padang di Stadion Haji Agus Salim Kota Padang, Sumatra Barat, pada Jumat (16/8/2019), dalam kondisi yang tidak meyakinkan setelah menelan tiga kekalahan di laga kandang dan ditinggal pelatih kepala Jafri Sastra.
Pelatih sementara PSIS Semarang Widiyantoro mengakui hal tersebut dan pihaknya berupaya bangkit dari kondisi tersebut.
“Laga paling dekat adalah menghadapi Semen Padang dan laga ini kami jadikan momentum bangkit dengan mencuri poin di Padang,” ungkapnya pada Kamis (15/8/019).
Untuk menjalani pertandingan pekan ke-14 Liga 1 itu, dia memboyong 18 pemain ke Padang, minus Safrudin Tahar yang terkena akumulasi kartu sehingga tidak dapat diturunkan dalam laga nanti.
“Kita sedang dalam kondisi sulit dan berusaha bangkit ketika menghadapi Semen Padang dan momentumnya memang saat ini,” ujarnya.
Menurut dia, tekad untuk bangkit itu bukan karena Semen Padang sedang berada di dasar klasemen sementara Liga 1, tapi karena timnya tengah menjalani masa buruk.
“Semen Padang tim bagus dan kami telah menganalisis tim ini melalui dua pertandingan terakhir, yakni menghadapi Bali United dan Kalteng Putra. Mereka tim bagus dan kita waspada akan kebangkitan di pertandingan nanti,” ucapnya.
Menurutnya, seluruh pemain Semen Padang dalam laga nanti akan diwaspadai untuk merealisasikan target mencuri poin di kandang lawan. "Kita bersama pemain sepakat berusaha untuk bermain maksimal dan meraih poin. Ini yang akan kita lakukan,” lanjutnya.
Sementara itu, pemain PSIS Semarang Hari Nur Yulianto mengaku seluruh pemain siap menghadapi laga menghadapi Semen Padang walaupun menjalani hasil buruk di beberapa laga terakhir. “Kami optimistis meraih kemenangan, karena hanya kemenangan yang mampu mengangkat moral tim.”