Bisnis.com, JAKARTA - Karir Zinédine Zidane, lengkapnya Zinedine Yazid Zidane dan akrab dipanggil Zizou, tak perlu diragukan lagi. Pria kelahiran 23 Juni 1972 di Marseille, Pracis, mengantungi 44 penghargaan individu, dari Ligue 1 Young Player of the Year 1994 hingga Goal Hall of Fame – 2014.
Zidane, yang mengantarkan Prancis juara Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000, kini galau. Ayah tiga anak ini -- Enzo (24 Maret 1995), Theo (18 Mei 2002) dan Elyaz (26 Desember 2005)-- pada 29 Mei 2016, ia membawa Real Madrid meraih trofi ke sebelas Liga Champions atau juga disebut La Undécima. Kini, Real Madrid terpuruk. Di La Liga, Madrid bercokol di posisi keempat klasemen, terpaut 19 poin dari Barcelona di puncak klasemen, dan tersingkir dari Piala Raja.
Akankah pelatih berdarah Aljazair ini akan mengulangi kariernya sebagai pemain yang berakhir pahit saat ia dikartu merah wasit Horacio Elizondo pada pertandingan final akibat menanduk bek Italia, Marco Materazzi di bagian dada di final Piala Dunia 2006?
"Ini merupakan kegagalan. Momen terburuk saya sebagai seorang pelatih," kata Zidane pada konferensi pers.
"Saya tidak menyesali apapun yang saya lakukan di pertandingan ini. Saya bertanggung jawab untuk apa yang saya lakukan. Menang 1-0 dari leg pertama untuk memulai pertandingan malam ini dengan apa yang kami lakukan benar-benar buruk. Untuk itu saya marah. Saya tidak mengerti apa yang terjadi."
Real, yang kalah 1-2 dari Leganes sehingga tersingkir dari kompetisi ini karena kalah gol tandang, tergelincir ke peringkat keempat di klasemen Liga Spanyol, tertinggal 19 poin dari pemuncak klasemen sekaligus seteru abadi Barcelona.
Baca Juga
Pada 18 pertandingan di semua kompetisi di Stadion Bernabeu musim ini mereka hanya lima kali menang, kalah empat kali, dan imbang lima kali, termasuk saat bermain imbang 2-2 di ajang Piala Raja melawan tim yang berasal dari divisi ketiga pada putaran-putaran sebelumnya.
Bagaimanapun, disingkirkan dari ajang piala oleh tim yang tidak pernah menang di Bernabeu sepanjang sejarahnya setelah menggenggam keunggulan 1-0 menuju leg kedua merupakan titik rendah terbaru.
"Sepak bola penuh dengan momen bagus dan buruk dan saya harus mencoba dan mengubah situasi ini, saya masih merasa kuat. Jika tidak, akan ada masalah," tambah Zidane, yang pada 25 April 2006 secara resmi mengumumkan keputusannya untuk mundur dari klub dan tim nasional Prancis setelah Piala Dunia 2006.
Zinedine Zidane, yang pada 7 Mei 2006 memainkan pertandingan terakhir sebagai tuan rumah untuk Real Madrid di Stadion Santiago Bernabeu, di mana pemain Real Madrid memakai baju kaus khusus yang bertanda "ZIDANE 2001 - 2006" tertulis di bawah logo klub, mengatakan pada Jumat dia akan segera mengundurkan diri jika dia merasa tidak bisa lagi meloloskan pemainnya di klub yang terkena krisis.
Juara Eropa dan Spanyol yang tersandung dihempaskan dari Piala Raja oleh Leganes setelah kalah 2-1 di Santiago Bernabeu pada Rabu (24/1/2018). Mereka menduduki posisi keempat di liga, terpaut 19 poin dari pemimpin Barcelona, dan masalah mereka bertambah pada Jumat oleh cedera kapten Sergio Ramos dan pemain tengah Isco, yang sama-sama akan absen dalam lawatan Sabtu ke kubu lawan yang kini berada di posisi ketiga, Valencia.
Real mengatakan Ramos mengalami cedera betis dan menurut laporan di media Spanyol, bek tersebut akan absen selama dua minggu, sementara Isco akan keluar selama satu minggu.
"Jika saya pikir pesan saya tidak selesai, saya akan pergi dari sini besok," kata Zidane.
Pelatih asal Prancis ini, baru-baru ini, dipuji sebagai manajer utama di ruang ganti Madrid yang terkenal karena memimpin tim untuk meraih kemenangan di Liga Champions yang bersejarah dan juga mengakhiri penantian lima tahun untuk gelar liga.
Kualitasnya sebagai pelatih telah dilemparkan ke dalam keraguan musim ini, tetapi, karena ia tidak dapat menyadarkan timnya, yang telah kalah tiga dan seri dari delapan pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi.
Kesempatan realistis Real menyelamatkan musim menyedihkan mereka adalah di Liga Champions, di mana mereka berhadapan dengan pemimpin Ligue 1 di Paris St Germain pada babak 16 besar.
"Saya akan mencoba terus, melakukan pekerjaan ini dengan harapan dan terus berusaha memperbaiki diri sebagai pelatih. Tidak ada yang akan menghilangkan kesenangan saya dalam bekerja sampai akhir."
"Ini sama untuk para pemain, ini bukan salah mereka. Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, bukan hanya hasilnya."
Setelah mengarungi dunia sepak bola sebagai pemain akhirnya Zidane memutuskan untuk menjadi pelatih dan manajer sepak bola. Dia tidak dimungkiri lagi adalah seorang pemain sepak bola yang hebat pada zamannya.
Zidane banyak meraih banyak penghargaan sebagai pemain sepak bola. Karier sebagai seorang manajer sepak bola akan baru menempuh pembuktian ketika dia terpilih sebagaimanajer Real Madrid pasca pemecatan Rafa Benitez pada bulan Januari 2016.
Kemampuan Zidane sebagaimanajer sepak bola terhebat akan dibuktikan ketika pemain terhebat ini mampu mengangkat performa Real Madrid yang pada musim ini tertinggal dari Barcelona.