Bisnis.com, BEKASI - Kapten Timnas Indonesia U-19 Egy Maulana Vikri mengakui strategi bermain timnya kerap dikacaukan oleh ego masing-masing pemain dalam upaya menciptakan gol dan bertahan dari lawan.
"Kita punya target harus gol, tapi karena terlalu terburu-buru finishing touchnya suka tidak sesuai dengan target. Kita masih muda ada rasa egois dari masing-masing pemain Timnas Indonesia U-19," katanya selepas timnya menundukkan Kamboja U-19 dengan skor 2-0 di Stadion Patriot Chandrabaga di Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu malam (4/10/2017).
Meski unggul 2-0 hingga berakhirnya pertandingan, Egy mengaku banyak perlu dipelajari dari jalannya pertandingan tersebut.
"Pertandingan tadi awalnya agak sulit dalam membongkar pertahanan lawan, tapi ada beberapa peluang. Mereka (Kamboja) sebenarnya ingin main seri karena hanya meninggalkan dua penyerang di depan. Justru saat mereka mau menyerang, malah kebobolan," urainya.
Situasi itu mebnjadi pembelajaran bagi timnya dalam menghadapi lawan pada Piala Asia 2018. "Kita merasa harus dapat poin. Kita terus belajar agar ke depan lebih baik lagi," lanjut Egy.
Pengakuan Egy terkait masih belum kompaknya para pamain memperoleh apresiasi sang pelatih Indra Sjafri yang juga mengakui kondisi itu masih menjadi kelemahan tim yang perlu dibenahi. "Saya ingin bola jangan terlalu lama berada di kaki. Jangan banyak melakukan gerakan yang tidak perlu di lapangan."
Baca Juga
Indra menerangkan anak asuhnya hanya memiliki sisa waktu satu bulan menjelang babak kualifikasi Piala Asia U-19 2018 di Korea Selatan meskipun Indonesia telah dipastikan lolos ke putaran final dengan status tuan rumah.
"Puncaknya ada pada 31 Oktober hingga 8 November (babak kualifikasi) untuk tim berbenah jelang Piala Asia. Secara keseluruhan, kita berterima kasih pada pemain. Setiap pemain punya kelebihan dan kekurangan. Saya ingin pemain tampil profesional," ucap Indra.