Bisnis.com, JAKARTA - Bakal calon Ketua Umum PSSI periode 2016-2020 yang juga mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko bertekad membenahi persepakbolaan nasional lewat PSSI jika dirinya terpilih pada Kongres PSSI di Makassar, 17 Oktober.
Pria berusia 59 tahun ini merupakan orang keempat yang secara resmi mendaftar bursa pencalonan kepada Komite Pemilihan yang dipimpin oleh Agum Gumelar itu di Kantor DPP Pepabri, Jakarta, Senin.
"Kita tahu kondisi PSSI saat ini. Saya ingin sama-sama menjadikan PSSI menjadi lebih baik dan memiliki prestasi. Inilah motivasi saya untuk maju pada kongres nanti," kata Moeldoko usai pendaftaran bakal calon Ketua Umum PSSI periode 2016-2020.
Moeldoko menjelaskan, dirinya maju menjadi bakal calon murni karena ingin melakukan pembenahan persepakbolaan nasional dan tidak ada hubungannya dengan tantangan salah satu bakal calon yaitu Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi yang sebelumnya telah mendaftar.
"Tidak ada hubungannya dengan Pak Edy. Yang ada adalah semangat kami atas keprihatinan masyarakat Indonesia terhadap PSSI. Kami maju tidak dengan tangan kosong," ucapnya, menambahkan.
Meski sudah resmi mendaftar, Moeldoko enggan menyebutkan pemilik suara PSSI yang mengusung dirinya. Pihaknya hanya menegaskan jika tidak hanya pemilik suara yang memberikan dukungan, namun juga pihak lain yang bukan merupakan pemilik suara PSSI.
Nama Moeldoko sebenarnya sudah muncul pada Kongres PSSI Surabaya pada 18 April 2015. Namun, rencana tersebut urung dilakukan dan nama La Nyalla Mattalitti akhirnya mampu merebut posisi Ketua Umum PSSI. Hanya saja, pria asal Makassar ini tidak bisa menyelesaikan masa jabatan karena tersangkut masalah hukum.
Setelah masuk masa pensiun, Moeldoko ternyata masih punya harapan untuk memperbaiki persepakbolaan nasional. Terbukti, pria kelahiran Kediri, Jawa Timur, 8 Juli 1957 ini secara resmi mengajukan diri sebagai calon pemimpin induk organisasi sepak bola Indonesia empat tahun kedepan.
Selain bersaing dengan Edy Rahmayadi, Moeldoko juga akan berhadapan dengan calon lainnya seperti Edy Sofyan, Bernhard Limbong, Kurniawan Dwi Yulianto serta kemungkinan akan berhadapan dengan pengusaha nasional, Erwin Aksa.
Hanya saja, para calon ini semuanya harus mampu lolos verifikasi dari Komite Pemilihan sebelum bersaing pada Kongres PSSI di Makassar, Sulawesi Selatan, 17 Oktober mendatang.