Bisnis.com, PARIS -- Cristiano Ronaldo menghabiskan sebagian besar karier luar biasanya untuk bertarung dengan Lionel Messi, demi klaim sebagai pemain terhebat di dunia. Rasanya, partai final Euro 2016 merupakan momentum pembuktian paling ideal.
Jika sejarah hanya menghakimi bakat-bakat terbaik dengan pencapaian di panggung internasional, di mana kedua pemain itu tidak ada yang pernah mengecap kesuksesan, maka sang kapten Portugal dapat menggunakan final Piala Eropa 2016 untuk memberikan pukulan telak dalam salah satu rivalitas terhebat di sepak bola.
Ronaldo telah melalui gemuruh ketidakpuasan di turnamen ini, di mana penampilan dan tingkah lakunya menjadi sorotan, untuk memimpin timnya menuju partai puncak di mana mereka akan berhadapan dengan tuan rumah Prancis di Paris.
Seandainya ia mengakhiri turnamen ini dengan meraih trofi, itu bukan hanya memahkotai karier luar biasanya, namun itu juga mungkin akan menutup perdebatan yang telah membelah para penggemar sepak bola di seantero dunia.
Ronaldo dan Messi bergantian menjadi Pemain Terbaik Dunia selama beberapa tahun terakhir, kerap dengan hanya sedikit suara yang memisahkan mereka di papan perhitungan atau dalam lemari-lemari trofi mereka.
Total mereka berdua telah meraih delapan gelar Ballon D'Or (Messi lima gelar, Ronaldo tiga gelar) dan telah menjadi pemicu perdebatan tanpa henti di antara para penggemar dan pengamat untuk memilih yang terbaik di antara keduanya.
Walau demikian, keduanya belum pernah memimpin negaranya meraih kejayaan di turnamen benua atau Piala Dunia.
Rivalitas yang telah berlangsung selama satu dekade ini dan melibatkan dua klub terbesar di dunia, di mana Ronaldo membela Real Madrid dan Messi di kubu Barcelona, kemungkinan akan menuju momen penentuan.
Ketika Argentina pimpinan Messi gagal mengalahkan Chile di final Piala Amerika bulan lalu itu terbukti menjadi pukulan keras bagi sang pemain, yang segera mengumumkan pensiunnya dari ajang internasional setelah pertandingan itu.
Empat kekalahan Pemenang puluhan trofi bersama Barcelona, Messi (29) merupakan bagian dari empat kekalahan di partai final bersama tim nasional, tiga di Piala Amerika dan satu di Piala Dunia 2014 di Brazil.
Waktu dipercepat untuk beberapa pekan dan final Minggu menawarkan peluang bagi Ronaldo untuk memperlihatkan keunggulannya dan mengakhiri perdebatan. Kemenangan melawan Prancis akan mendongkrak dirinya menuju kuil para pemain legendaris yang telah mengecap kesuksesan di ajang internasional.
Pele, Diego Maradona, Zinedine Zidane, Franz Beckenbauer, dan Michel Platini memiliki koleksi gelar bersama timnasnya masing-masing untuk mengukuhkan posisi mereka sebagai pemain-pemain terbaik di generasinya.
Itu adalah daftar yang tanpa diragukan dapat dimasuki Ronaldo dan ia menuju ke sana dengan pertanda yang tepat.
Pemain 31 tahun itu, yang menelan kekecewaan di final Piala Eropa 2004 ketika timnya ditaklukkan Yunani, memulai Piala Eropa dengan pengaruh dirinya terhadap tim begitu menjadi sorotan.
Ketika Portugal gagal memenangi lima pertandingan pertama mereka dalam 90 menit, Ronaldo terlihat kerap merengut kepada rekan-rekan setimnya dan mengangkat tangan ketika operan-operan gagal berbuah hasil dan peluang-peluang pun tidak tercipta.
Ia melempar microphone milik seorang pewarta ke danau ketika ditanyai saat sedang berjalan bersama tim, dan dikritik untuk komentar pongahnya terhadap Islandia setelah Portugal ditahan imbang 1-1 dengan tim negara kecil itu pada pertandingan pembukaan mereka.
Namun untuk semua aksi teatrikal itu, ketika tirai diangkat untuk pertandingan terbesar mereka di turnamen ini, ia tidak diragukan lagi merupakan bintang turnamen, mencetak satu gol melalui tandukan kepala dan menjadi aktor dari terciptanya gol lain saat menang 2-0 atas Wales di semifinal.
Portugal saat ini merupakan tim yang jauh dari tim yang dihuni para pemain berbakat sepanjang sejarah terkini mereka, dan lawannya pada Minggu yakni Prancis menjadi sangat difavoritkan untuk menjadi juara namun Ronaldo yang menginspirasi kemenangan akan membuat Messi tertutup oleh bayang-bayangnya.
FINAL EURO 2016: Selangkah Lagi, Ronaldo Pecundangi Messi
Cristiano Ronaldo menghabiskan sebagian besar karier luar biasanya untuk bertarung dengan Lionel Messi, demi klaim sebagai pemain terhebat di dunia. Rasanya, partai final Euro 2016 merupakan momentum pembuktian paling ideal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium