Bisnis.com, JAKARTA - Saat ini prosesi pemakaman petinju legendaris Muhammad Ali dalam dalam tahap jenazahnya dibawa berkeliling Kota Louisville, Kentucky, Amerika Serikat.
Sepanjang perjalanan sejauh 30 kilometer teriakan “Ali...Ali...Ali” sebagaimana ketika dia masih aktif bertinju dan menjelang naik ring. Selain itu, bunga dari warga yang berdiri di tepi sepanjang jalan terus terlontar, bahkan sempat menutupi kaca depan mobil limousine yang membawa jasad almarhum
Juga, sebagaimana disiarkan secara langsung oleh TV One, di sepanjang perjalanan, bagian badan kendaraan yang membawa almarhum diusap sebagai sapaan dari warga kepada almarhum.
Warga yang berkerumun di sepanjang jalan bukan hanya orang yang berusia lebih dari 40 tahun yang pernah menyaksikan Ali bertarung di atas ring, namun juga kaum muda yang tentu lebih mengenal Ali sebagai sosok panutan ketimbang dia sebagai petinju.
Jenazah Muhammad Ali, yang wafat pada Sabtu pekan lalu WIB (4/6/2016), dibawa dengan limousine menempuh jarak 30 km di Louisville, kota kelahirannya.
Kecintaan publik terhadap Muhammad Ali sekaligus menunjukkan bahwa Islam dan Amerika bukan seperti air dan minyak. Kecintaan itu meleburkan Islam dan Amerika. Bagaimana pun, Muhammad Ali telah membuktikan sebagai lambang saling cinta Islam dan Amerika.