Kemunculan Ali bersamaan dengan gerakan hak sipil Amerika dan pesonanya menawarkan para pemuda berkulit hitam sesuatu yang tidak mereka dapat dari Martin Luther King dan pemimpin yang lain pada era itu.
"Saya Amerika. Saya bagian yang tidak kalian kenali," kata Ali.
"Tapi terbiasalah dengan saya. Hitam, percaya diri, congkak; nama saya, bukan milikmu; agama saya, bukan milikmu; tujuan saya, diri saya; terbiasalah dengan saya."
Ali juga bertarung di luar ring, menentang pendapat publik ketika dia menjadi seorang Muslim tahun 1964, menentang pemerintah Amerika Serikat ketika dia menolak direkrut menjadi tentara selama Perang Vietnam dan akhirnya melawan Parkinson.
Pria yang sebelumnya pemeluk Kristen Baptis itu menjadi mualaf paling terkenal dalam sejarah Amerika ketika dia mengumumkan bergabung dengan gerakan Black Muslim di bawah panduan Malcolm X segera setelah dia pertama kali menjadi juara.
Dia akhirnya menolak nama "putih" dia dan menjadi Muhammad Ali tapi memisahkan diri dari Malcolm X selama perebutan kekuasaan dalam pergerakan.
Angkatan Darat Amerika Serikat menolak Ali dua kali karena mengukur IQ-nya pada tingkat 78 namun kemudian menyatakan bahwa dia layak bertugas.
Ketika diwajibkan masuk militer pada 28 April 1967, dia menolak dan hari berikutnya gelar juaranya dilucuti oleh World Boxing Association.
Bulan Juni tahun itu dia dinyatakan bersalah mengelak dari tugas dan dihukum lima tahun penjara.
"Saya tidak bertengkar dengan mereka, Viet Cong. Tidak ada orang Vietnam yang pernah menyebut saya seorang negro," kata Ali dalam salah satu pernyataan terkenalnya.
Dia tidak pernah masuk penjara dan kasusnya naik banding. Pada 1971 Mahkamah Agung Amerika Serikat membatalkan hukumannya.
Namun karir Ali masih jalan di tempat selama hampir 3,5 tahun karena pejabat organisasi tinju tidak mau memberi dia lisensi untuk bertarung.