Bisnis.com, JAKARTA - Komite Eksekutif FIFA mengumumkan menggelar pemilihan presiden baru FIFA pada 26 Februari 2016.
Seperti dilaporkan Reuters, sebanyak 209 anggota pemegang hak suara akan menyalurkan hak suaranya dalam kongres luar biasa tersebut.
Rencana pemilihan diumumkan setelah bulan lalu, Sepp Blatter, Presiden FIFA saat ini menyatakan akan mundur menyusul penangkapan sejumlah pengurus senior karena diduga terlibat dalam skandal korupsi.
Pernyataan Blatter dikeluarkan hanya empat hari setelah ia dipilih kembali sebagai presiden FIFA untuk kelima kalinya pada 29 Mei lalu. Blatter telah memimpin FIFA sejak 1998.
Sebelum pertemuan komite eksekutif berlangsung, awalnya konfederasi sepak bola Eropa (UEFA) mendorong agar kongres mencari pemimpin FIFA baru itu digelar pada Desember mendatang. Namun para anggota komite eksekutif menentukan yang lain.
Statuta FIFA menetapkan bahwa calon harus memiliki dukungan tertulis dari lima asosiasi anggota untuk maju dan harus mengumumkan niatnya selama empat bulan menjelang pemungutan suara, yang berarti batas waktu untuk nominasi adalah 26 Oktober.
Blatter sendiri pada 2 Juni telah menyatakan dirinya tak akan mencalonkan kembali menjadi presiden FIFA. Sementara, di sisi lain, banyak yang menilai pria berusia 79 tahun itu hanya basa-basi.
Pasalnya setelah terpilih kembali untuk keempat kalinya sebagai presiden FIFA pada 2011 silam, Blatter pun menyatakan hal serupa. Namun, dalam pilpres FIFA pada Mei lalu, Blatter nyatanya kembali mencalonkan diri dan bersaing dengan Pangeran Ali dari Yordania.
Sejumlah pimpinan asosiasi sepak bola telah meminta Michel Platini untuk mencalonkan diri sebagai presiden FIFA.
Michel Platini yang saat ini menjabat sebagai Presiden UEFA disebut-sebut akan mencalonkan diri menjadi Presiden FIFA. Ia dikabarkan telah mendapatkan dukungan dari empat konfederasi sepak bola dunia, termasuk UEFA.
FIFA Gelar Pemilihan Presiden Baru 26 Februari 2016
Komite Eksekutif FIFA mengumumkan menggelar pemilihan presiden baru FIFA pada 26 Februari 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Puput Ady Sukarno
Editor : Yusran Yunus
Topik
Konten Premium