Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenpora Tegaskan Tidak Ingin Hidupkan Lagi Konflik PSSI

Kementerian Pemuda dan Olahraga menegaskan pembentukan Tim 9 tidak bertujuan menghidupkan kembali konflik yang pernah terjadi di tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) selama kurun 2010-2013.
Menpora Imam Nahrawi (tengah)/Antara
Menpora Imam Nahrawi (tengah)/Antara

Bisnis.com, JAKARTA– Kementerian Pemuda dan Olahraga menegaskan pembentukan Tim 9 tidak bertujuan menghidupkan kembali konflik yang pernah terjadi di tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) selama kurun 2010-2013.

Pada Jumat (2/1/2015), Menpora Imam Nahrawi telah mengumumkan para anggota Tim 9. Tim tersebut akan bertugas mengevaluasi seluruh permasalahan sepak bola nasional dan melaporkan hasilnya kepada menteri dalam tiga bulan ke depan.

Namun, Tim 9 ditengarai bisa menyulut kembali konflik PSSI karena dua nama Anggota Tim 9, yakni Budiarto Shambazy dan Djoko Susilo merupakan tokoh yang pernah terlibat dalam penggulingan mantan Ketum PSSI Nurdin Halid.

Budiarto merupakan wartawan senior yang juga pengamat sepak bola yang getol meminta Nurdin Halid mundur dan kemudian mendukung Liga Primer Indonesia. Sementara itu, pada saat yang sama Djoko merupakan mantan Duta Besar Indonesia di Swiss yang aktif melobi FIFA di Zurich.

Deputi Kemenpora Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Gatot S Dewa Broto tidak membantah kedua tokoh itu pernah masuk dalam pusaran konflik PSSI. Namun, dia mengingatkan konflik cukup panjang itu telah menghasilkan rekonsiliasi pada Kongres PSSI Maret 2013. (Bisnis.com)

 

“Yang jelas kami tidak ingin membuka luka lama dan masa itu sudah kami tutup,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, kemarin, Jumat (2/1/2015) malam.

Gatot menuturkan pemilihan Budiarto, Djoko dan tujuh anggota lain berlangsung secara fair dan murni berdasarkan kompetensi yang mereka miliki. Dia mengatakan para anggota tim nantinya harus menyepakati code of conduct yakni independen, obyektif, netral, dan transparan.

“Menpora, Sesmenpora, dan saya yang melakukan self hunting. Jadi nama-nama itu tidak ada yang mengusulkan,” ucap mantan Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika ini.

PSSI lewat Wakil Ketua Umumnya, La Nyalla Matalitti, menolak Tim 9 ketika wacananya pembentukannya digulirkan Imam Nahrawi. PSSI berlindung di balik aturan FIFA yang melarang pemerintah mengintervensi anggotanya.

Gatot pun menyadari munculnya resistensi dari induk olahraga paling populer di Indonesia itu. Namun, dia kembali mengingatkan PSSI ihwal mandat kepada Kemenpora untuk mengurus dunia olahraga di Indonesia.

“Kami tidak ingin mengobok-obok PSSI. Amanat undang-undang sudah clear bahwa pembinaan olahraga tertinggi ada di tangan Kemenpora,” ujar Gatot yang juga salah satu anggota Tim 9.

Meski demikian, dia tidak mempermasalahkan jika PSSI dalam kongres tahunannya esok, Minggu (4/1/2015), secara resmi menolak Tim 9. Menurutnya penolakan justru akan menjadi tantangan dalam tugas Timnya selama tiga bulan ke depan. 

“Kalau mereka berdalih kepada FIFA. Kami pun akan minta klarifikasi kepada FIFA [soal batasan intervensi pemerintah]” tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper