Bisnis.com, JAKARTA -- Laga semifinal Piala Dunia 2014 Brasil menasbihkan dua kutub sepakbola dunia, Eropa dan Amerika Selatan. Tahukah Anda, komposisi berimbang antara dua kutub ini pada laga semifinal tidak sering terjadi sepanjang sejarah piala dunia.
Pada laga semifinal ini, Ameriksa Selatan diwakili dua raksasa Brasil dan Argentina. Sementara Eropa diwakili Jerman dan Belanda.Tim Panser Jerman bakal mencoba peruntungan menghadapi tuan rumah, sementara Tango Argentina bakal meladeni agresivitas Belanda.
Menurut catatan Bisnis, pada laga semfinal Piala Dunia Uruguay 1930, laga semifinal menghadirkan dua tim Amerika Selatan (Uruguay dan Argentina), satu tim Amerika Utara (Amerika Serikat) serta satu tim Eropa (Yugoslavia).
Pada Piala Dunia 1934 Italia, seluruh peserta semifinal merupakan wakil dari Eropa yakni Italia, Spanyol, Cekoslwakia dan Jerman. Empat tahun berikutnya di Prancis, pada semifinal tim asal Amerika Selatan, Brasil dikepung oleh tiga tim Eropa yakni juara bertahan Italia, Hungaria serta Swedia.
Pada Piala Dunia Brazil 1950, FIFA tidak menggunakan format semifinal tapi putaran final yang mempertemukan dua tim Amerika Selatan, Brasil dan Uruguay serta tim Eropa, Swedia dan Spanyol di mana dua tim dengan poin teratas, Uruguay dan Brasil berjumpa di laga penentuan.
Empat tahun berikutnya di Swiss, Uruguay dikepung oleh tiga tim Eropa yakni Hungaria, Jerman serta Austria. Pada Piala Dunia 1958 di Swedia, di laga semifinal Brasil dikepung tiga tim Eropa yakni Jerman, Swedia serta Prancis.
Sementara pada 1962 di Chile, komposisi dua tim Eropa serta Amerika Selatan menjadi komposisi berimbang pertama dalam laga semifinal yakni Brasil dan Chile berhadapan dengan Cekoslowakia serta Yugoslavia.
Dalam perhelatan selanjutnya di Inggris 1966 semua semifinalis kembali berasal dari Eropa yakni tuan rumah Inggris, Jerman, Portugal serta Uni Soviet. Empat tahun berikutnya di Meksiko, komposisi dua tim Amerika Selatan dan Eropa kembali bersanding yakni Brasil, Uruguay, Italia dan Jerman.
Di Jerman 1974, laga semifinal ditiadakan karena menggunakan format para jawara pool pasca penyisihan grup melaju ke semifinal sementara runner up grup langsung memperebutkan tempat ketiga. Akan tetapi bisa dikatakan empat tim teratas, hanya Brasil yang berasal dari Amerika Selatan. Sisanya, Jerman, Belanda serta Polandia berasal dari Eropa.
Pada Piala Dunia Argentina 1978, formatnya serupa dengan di Jerman, semua tim mengikuti penyisihan grup kemudian dua tim teratas dibagi lagi ke dalam dua pool di mana jawara pool berhak berlaga di final. Empat tim teratas tersebut yakni Argentina, Brazil, Belanda serta Italia.
Pada perhelatan empat tahun berikutnya di Spanyol, tim-tim asal Eropa kembali berjaya hingga menembus babak semifinal yakni Italia, Jerman, Prancis serta Polandia.
Di Meksiko 1986 saat Maradona berhasil membawa Argentina menjadi kampiun, pada laga semifinal Argentina dikepung oleh tiga tim Eropa yakni Jerman, Prancis, serta Belgia. Empat tahun selanjutnya di Italia, Argentina kembali dikepung oleh tim Eropa yakni Jerman, Inggris serta tuan rumah.
Dalam pagelaran Piala Dunia 1994, pada laga semifinal, kembali tim Amerika Selatan lainnya, Brasil dikeroyok oleh tiga tim Eropa yakni Italia, Swedia serta Bulgaria.
Sementara pada Prancis 1998, sekali lagi Brasil dikepung tiga tim Eropa yakni tuan rumah, Kroasia dan Belanda.
Pada Korea-Jepang 2002, komposisi pada laga semifinal sedikit berubah kala Brasil mewakili Amerika Selatan dan Korea dari Asia berhadapan dengan dua wakil Eropa, Jerman dan Turki.
Sedangkan di Jerman 2006, empat semifinalis semuanya berasal dari Eropa yakni Jerman, Portugal, Italia serta Prancis. Pada Afrika Selatan 2010 giliran tim Amerika Selatan Uruguay yang dikepung oleh tim Eropa macam Spanyol, Belanda serta Jerman.