Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Sepakbola Malaysia parah karena skandal pengaturan pertandingan semakin marak. Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) telah mendenda 17 pemain lagi karena kasus pengaturan pertandingan, demikian laporan pada Selasa, sebagai sorotan terhadap skandal korupsi yang meluas di liga-liga negara itu.
Pada Desember, lima pemain tim Kuala Lumpur dan tiga ofisial didenda dan diskors seumur hidup karena skandal, namun FAM mendenda 17 rekan setimnya pada Senin, sambil mengatakan bahwa mereka diancam para petaruh untuk berbuat curang.
"Penyelidikan-penyelidikan kami mengungkap bahwa para pemain tidak memiliki pilihan. Mereka diancam dengan ancaman fisik oleh para petaruh," kata ketua komite disiplin FAM Taufek Abdul Razak seperti dikutip oleh surat kabar The Star.
"Para pemain ingin melaporkan kepada pihak berwenang, namun mencemaskan keselamatan mereka. Faktanya, sejumlah pemain dipukuli," tambahnya kepada AFP yang dikutip Antara.
Para pemain itu masing-masing didenda 5.000 ringgit (US$1.500).
Taufek menambahi setidaknya lima ofisial FAM diharapkan akan segera didakwa terkait kasus pengaturan pertandingan pada akhir 2012 dengan pihak sponsor yang "dibiarkan untuk mendikte penampilan tim." Ia tidak menjelaskan lebih jauh. Laporan-laporan yang ada tidak mengklarifikasi berapa pertandingan yang terkena dampaknya.
Taufek dan ofisial FAM lain saat ini tidak dapat dimintai keterangan.
Setelah musim yang mengerikan, tim Kuala Lumpur terdegradasi ke kompetisi Piala FAM strata ketiga pada musim ini.
Tudingan-tudingan pengaturan pertandingan telah lama menodai sepak bola Malaysia.
Pada 2012, FAM menskors 18 pemain muda dan menjatuhi hukuman seumur hidup bagi seorang pelatih karena terlibat pengaturan pertandingan.
Sepanjang krisis yang terjadi pada 1994, 21 pemain dan pelatih dipecat, 58 pemain diskors dan 126 pemain ditanyai perihal korupsi.
Sepakbola Malaysia Marak Skandal Korupsi
Sepakbola Malaysia parah karena skandal pengaturan pertandingan semakin marak. Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) telah mendenda 17 pemain lagi karena kasus pengaturan pertandingan, demikian laporan pada Selasa, sebagai sorotan terhadap skandal korupsi yang meluas di liga-liga negara itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Martin Sihombing
Editor : Martin Sihombing
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
11 jam yang lalu